Penyelidikan geokimia panas bumi di daerah Gou dan sekitamya dilakukan di desa Wolo Inelika, Kee. Bajawa, Kabupaten DT II Ngada Propinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geografis daerah penyelidikan terletak pada 120°59'30" - 120°02'00" BT dan 8°42'00" - 8°45'00" LS, dengan luas daerah penyelidikan 30 km2 (5 x 6 km).
Kenampakan gejala panas bumi di daerah Gou dan sekitamya berupa batuan alterasi dan mata air panas. Tiga conto air panas yang berasal dari mata air panas Managara, mata air panas Watuhwuti dan mata air panas Tukapela, bertemperatur tidak terlalu tinggi berkisar 35,8 -47,7 °C, bersifat asam. Berdasarkan klasifikasi konsentrasi Cl, S04, dan HC03 pada diagram segitiga Na, K dan Mg terletak di daerah "Immature Water". Perkiraan temperatur bawah permukaan berdasarkan perhitungan geothermometer air, diperoleh temperatur minimum 136 °C (geotermometer silika) dan maksimum 369 °C (geotermometer Na/K, Giggenbach).
Konsentrasi Hg dari 50 contoh soil yang diambil secara random, bervariasi antara 55 ppb sampai 197 ppb. Sedangkan konsentrasi COi udara soil antara 0.1 % sampai dengan 0.78 %. Daerah anomali Hg soil dan C02 udara soil terletak di sekitar kenampakan mata air panas.
Gejala panasbumi di daerah Gou sangat unik, karena temperatur mata air panas tidak terlalu tinggi (paling tinggi 47,7 °C), pH air asam dan tingkat 'alterasi disekitar mata air panas relatif kuat, tetapi tidak ada hembusan gas yang dapat disampling untuk menunjang dalam memperkirakan temperatur bawah permukaan. Untuk mendapatkan system panas bumi, temperatur bawah permukaan, dan pendugaan potensi energi panas bumi yang lebih akurat, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, terutama kearah gunung Inelika yang terletak di bagian Barat dan Baratlaut dari daerah Gou.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data