Pembagian satuan geomorfologi daerah panasbumi Mataloko didasarkan atas bentuk atau penampilan morfologi, tingkat erosi/pelapukan dan batuan penyusun morfologi. Berdasarkan kriteria tersebut, maka geomorfologi daerah panasbumi Mataloko dibagi menjadi (Gb. 2) :
1. Geomorfologi Kerucut Vulkanik Tua
2. Geomorfologi Kerucut Vulkanik muda
3. Geomorfologi Pedataran
2.1. GeomorfologiKerucut VulkanikTua
Tersebar hampir ke seluruh bagian dari daerah penyelidikan yaitu di bagian baratdaya, tenggara, timur dan utara daerah penyelidikan (Foto 1 dan Gb 2). Membentuk kerucut-kerucut vulkanik, dengan relief permukaan umumnya sedang • hingga kasar, lereng perbukitan umumnya sedanq,' tidak terlalu terjal. Erosi/pelapukan cukup kuat dicirikan oleh tanah pelapukan/soil yang cukup tebal. perbukitan yang terdapat di sekitar daerah Baba dan di sekitar daerah Ngadumee hingga ke sekitar daerah Rakateda memperlihatkan bentuk morfologi facet segitiga (triangular facet), mencirikan adanya struktur sesar di daerah ini. Demikian juga perbukitan di sekitar daerah Tibakisa (timur peta), menunjukkan gawir yang mencirikan adanya struktur sesar. Batuan yang membentuk geomorfologi kerucut vulkanik tua ini terdiri dari "green tuff (GT)", endapan aliran lava Watumanu(WI), endapan aliran lava Rotogesa (RTI1 dan 2), piroklastik Rotogesa (Rta) dan endapan lahar (Lh).Pola aliran sungai pada satuan geomorfologi kerucut vulkanik tua ini menunjukkan jenis pola aliran " sub radial", dimana arah aliran sungai bervariasi dari selatan• utara, baratdaya-timurlaut hingga tenggara-baratlaut.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data