Laporan penyelidikan daerah indikasi panasbumi Wai Pesi daerah TK. II/Kabupaten Manggari Propinsi Nusatenggara Timur
Pemunculan airpanas di Wai Naang dan bagian • tenggara (Wadang • dan Rapet) di daerah Benteng Jawa, merupakan indikasi permukaan dari gejala• gejala panasbumi sebagai lapangan Wai Pesi, di sebelah utara Pegunungan Ruteng. Suhu permukaan indikasi panasbumi tersebut berkisar antara 30°C, muncul melalui celah dan retak-retak batuan vulkanik Tersier (Breksi dan Lava) pada sesar Naang dan jalur pengekaran ("fracturing zones") pada perpatongan sesar Benteng Jawa dengan sesar Wadong-Galogegah. Pemunculan airpanas tersebut berasal dari sistim panasbumi yang terletak jauh dikedalaman, terperangkap pada struktur sekunder batuan vulkanik Tersier (breksi dan Lava), berasosiasi dengan aktifitas vulkanik termuda pada pegunungan Nembu yang menghasilkan Breksi Tufa Batuapung (Breksi Mung) dan aktifitas erupsi melalui danau Kawah Rana Mese. Karakteristik sebaran indikasi panasbumi lebih intensif kearah Tenggara meliputi pemunculan airpanas di hulu Wai Tagong, Wai Laku, selatan Wada (daerah Sita). Potensi sumber -panasbumi yang diperaleh dari perhitungan jumlah panas yang hilang kepermukaan sangat sulit memberikan estimasi karena penyebaran gejala panasbumi kepermukaan tidak homogen. Secara akumulatif jumlah panas (Kalari} yang terdapat melalui airpanas yang muncul di daerah ini sekitar < 0,25 MWth}.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat (PB01)
PMB LG 1997-4