Penyelidikan Geokimia panas bumi daerah Wai Pesi, terletak di desa Ladur, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geografis terletak pada posisi 120° 27' 21" BT sampai 120° 33' 42" BT dan 8° 21' 57'' LS sampai 8° 27.' 37" LS dengan luas daerah 115.5 km'. Metoda penyelidikan meliputi pengambilan conto -conto arr dingin, air panas, soil dan udara soil pada kedalaman satu meter dan metoda analisis di . Laboratorium Kimia. Kenampakan gejala panas bumi muncul berupa air panas di dua . lokasi yaitu Wai Renea dengan suhu 53 °C-65 °c pada suhu uda.r..a._ setempat 30 °c dan di Wai Noang dengan suhu 65 °C-74 °C pada suhu udara setempat 30 °c.

Air panas yang muncul tidak berwama dan tidak berbau yang keluar di pinggir sungai yang berdekatan dengan aliran sungai pH air netral berkisar 7.01 - 7. 72. Berdasarkan diagram segitiga CI, 804, HC03 termasuk tipe air sulfat untuk Ap. Wai Renea dan tipe air .klorida untuk Ap. Wai Noang (Cl=4970 mg/1), pada diagram segitiga C4 LLB terletak agak ke tengah.. Air panas yang muncul diduga berasal dari ''Deep Water" yang masih tercampur air dingin ("Meteoric Water"), didukung oleh posisi air panas Wai Noang yang terletak pada daerah partial equilibriumpada diagram segitiga Na, K, Mg (Giggenbach, 1988; Lawless, 1995). Perkiraan temperatur bawah permukaan adalah sekitar 212 °c sampai 231.9

°C berdasarkan perhitungan temperatur geotermometer Na-K, penarikan garis pada diagram J~egitiga Na, K, Mg ke garis Na-K yang dikemukakan oleh Giggenbach 1988, dan pada plot diagram silika-enthalpy (metoda silika mixing yang mengacu kepada Fournier 1981). Kimia soil dan C02 soil pada kedalaman satu meter, menunjukan pH netral(5.8-7.6); Hg 15 ppb-600 ppb dan C02 0.21%-1.35%. Anomali C02 (lebih dari 0.9%) dan Hg(lebih dari 300 ppb) cenderung ke arah sekitar lokasi air panas Wai
Noang.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data