Gunungapi Batur terletak di sekitar Kintamani, kabupaten Bangli, propinsi Bali, Gambar 1. Dalam rangka penelitian deformasi di Gunung Batur ini, maka telah di buat 13 titik ukur di sekitar kawah dan tubuh gunung bagian timur dan timur laut. Pembuatan titik ukur ini dimaksudkan sebagai titik tetap baik untuk reflektor maupun instrumen dalam melakukan pengukuran EDM (Electro-optical Distance Measurement) dan Levelling guna mengetahui deformasi (perubahan ) yang terjadi baik di sekitar tubuh maupun di sekitar kaldera gunungapi itu sendiri. Dimana dengan diketahuinya deformasi yang terjadi, diharapkan kita bisa mengetahui sifat fisik gunungapi tersebut terutama yang berhubungan dengan kondisi tekanan didalamnya. Selain itu tujuan utama penelitian deformasi ini adalah sebagai metode monitoring aktifitas gunungapi sebagai • faktor pendukung dalam mernprediksl suatu erupsi.
Dalam pelaksanaannya dilakukan pemasangan titik-titik ukur di sekitar dinding kaldera satu (kaldera yang terbesar) dan dinding kaldera dua (kaldera yang lebih kecil) yang kemudian dihubungkan ke bagian dasar kaldera, lereng dan kaki G. Batur. Dari titik-titik ukur ini dibuat suatu jaringan trilaterasi, yaitu dimana setiap titik ukur dihubungkan satu sama lain yang saling terkait dan membentuk suatu segitiga, dari trilaterasi ini jarak yang diukur adalah jarak datar, sedangkan jarak yang terukur adalah jarak miring, sehingga harus didalam analisanya harus dikonversikan terlebih dahulu. Dari Jaringan trilaterasi ini diharapkan akan didapat data yang nantinya akan berguna dalam menghitung; dilatasi, maksimum shear strain dan arah strain utamanya (principal strain axes), dengan catatan apabila pengukuran telah dilakukan paling sedikit dua kali dan telah terjadi adanya suatu perubahan jarak ukur. Arah strain utama beserta komponennya ini akan memperlihatkan pergerakan

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data