Survei Geologi Daerah Panas Bumi Ampallas Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Makalah)
Stratigrafi daerah penyelidikan tersusun oleh batuan vulkanik berupa lava andesit basaltik, breksi, dan tuf berumur Miosen, batuan sedimen Miosen, batuan vulkanik muda berupa lava andesit-dasit berumur Plistosen, dan endapan permukaan berupa endapan pantai. Struktur geologi yang berkembang di daerah penyelidikan didominasi oleh sesar normal dan sesar mendatar yang berarah baratlaut-tenggara.
Keberadaan sistem panas bumi di daerah Ampallas dicirikan oleh kehadiran manifestasi panas bumi permukaan berupa mata air panas dan air hangat yang tersebar di 4 kelompok yaitu : mata air ampallas, mata air hangat Batupane, Karema, dan mata air hangat Gantungan dengan temperatur berkisar 34-66 derajat Celcius, serta manifestasi berupa batuan ubahan tipe argilik di Ampallas. Total energi panas yang hilang secara alamiah (natural heat loss) yang berasal dari manifestasi panas bumi tersebut adalah sebesar 462 kWth.
Sistem panas bumi yang terbentuk di Daerah Ampallas berasosiasi dengan aktivitas vulkanik termuda Gunung Manututu yang berumur 300 ribu tahun (Plistosen), sebagai sistem panas bumi pada topografi tinggian (high terrain) dari Gunung Manututu, dimana mata air panas Ampallas merupakan outflow dari reservoir panas bumi Ampallas.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB 003-2016 Fungsional
PMB JFNG0032016
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PMB 003-2016 Fungsional
Penerbit
Bandung :
Pusat Sumber Daya Geologi.,
2013
Deskripsi Fisik
Makalah fungsional yang terdiri dari 16 halaman, d