Laporan akhir karakterisasi batubara untuk pengembangan material maju, biobriket, dan agroindustri
Pemanfaatan batubara selama ini umumnya digunakan langsung sebagai
bahan bakar pada pembangkit listrik. Namun sebetulnya masih banyak potensi
pemanfaatan batubara untuk penggunaan lain. Ditinjau dari segi kualitas,
batubara Indonesia banyak didominasi oleh batubara kalori rendah sampai
sedang. Batubara jenis ini memiliki nilai jual yang rendah sehingga kurang
menarik minat investor. Oleh karena itu pemerintah mendorong program
Peningkatan Nilai Tambah (PNT) Batubara yang merupakan upaya untuk
meningkatkan nilai keekonomisan batubara yang dilakukan dengan berbagai
metode pengolahan. Pemilihan metode tersebut sangat bergantung pada
karakteristik batubaranya. Batubara kalori rendah dapat dikembangkan menjadi
material maju, dicampur dengan biomassa dan dijadikan biobriket, serta
diekstrak asam humatnya untuk dijadikan pupuk.
Dalam kegiatan tim ini, batubara kalori rendah dari Formasi Muaraenim
dapat diekstrak menjadi grafena dengan yield 47%, 83% untuk batubara kalori
tinggi, dan 85% untuk batubara kalori sangat tinggi. Sampel batubara kalori
rendah dari Formasi Muaraenim ditambah dengan biomassa yaitu serbuk gergaji
dan tandan kosong kelapa sawit dapat dibuat biobriket dan biobriket semikokas.
Komposisi batubara dengan biomassa yang digunakan adalah 90 : 10 dan 80 :
20. Sebanyak 19 (sembilan belas) sampel batubara dari berbagai daerah di
Indonesia diuji karakteristik dan potensi asam humatnya. Yield asam humat yang
dihasilkan dari batubara kalori rendah berkisar dari 15% hingga 45%.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LU 2022 - 3 BB
PMB LU20223BB
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PMB LU 2022 - 3 BB
Penerbit
Bandung :
Pusat Sumber Daya Mineral BatuBara dan Panas Bumi.,
2022