Daerah Penyelidikan berada pada sistem yang berasosiasi dengan aktivitas vulkanik berumur Kuater, yaitu G.Remas, G. Ulusabuk dan G.Punggur, dan dikontrol oleh struktur berarah timurlaut-baratdaya yang merupkan struktur sekunder dari sistem sesar Sumatera. Batuan yang ada di lokasi penyelidikan terdiri dari batuan sedimen berumur tersier dan batuan vulkanik beumur Kuarter.
Gejala panas bumi daereah penyelidikan terdiri dari mata airpanas, yaitu Mata Air Panas Way Umpu 1, Way Umpu 2 Way Umpu 3, Way Umpu 4, Way Umpu 5 dan Way Umpu 6 selain itu terdapat pula Mata air Panas Air Putih dan Air Panas Gemura yang termsuk dalam sistem Panas Bumi Gunung Sekincau. Selain mata air panas terdapat juga bualan gas. Temperatur mata air panas di bekisar antara 38,4 hingga 78,7 derajat celcius dengan pH relatif netral kecuali di manifestasi Air Gemura kondisi pH asam.
Air panas Way Umpu secara keseluruhan termasuk dalam tipe klorida, dan berada di dalam daerah partial equilibrium dalam tipe klorida, dan berada di dalam daerah partial equilibrium dalam segitiga Na-K-Mg. dari hasil pendugaan temperatur bawah permukaan dengan metode Na-K, Na-K-Ca diperoleh temperatur 170-200 derajat celcius. Te,peratur yang digunakan untuk perhitungan potensi adalah 170 derajat celcius dengan geotermometer Na-K-Ca.
Anomali geokimia yaitu sebaran Hg tanah terkonsentrasi di sisi barat daya dari Gunung Remas, yaitu pada satuan lava Gunung Remas dan Aliran Piroklastik, sedangkan dari aspek geologi zone yang menarik adalah berupa batuan ubahan yang ada di dasar depresi (kaldera) Gunung Remas.
Proses pembentukan sistem panas bumi di daerah penyelidikan diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas vulkanik Gunung Remas, yang terjadi kurang lebih sekitar 200.000 tahun yang lalu dan dari hasil kompilasi data geologi dan geokimia ini menunjukkan bahwa daerah prospek berada lereng baratdaya Gn. Remas hingga ke xone depresi (kaldera) Gn. Remas.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data