Laporan Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Analisis Kimia Laterit Nikel
Saat ini penggunaan logam nikel di berbagai sektor industri di dunia semakin meningkat. Sumberdaya nikel sekitar 70% terkandung dalam bijih laterit. Bijih laterit merupakan sumberdaya nikel dunia dan Indonesia merupakan salah satu penghasil Ni terbesar di dunia. sehingga laterit nikel menjadi komoditi penghasil devisa cukup besar bagi Negara dan merupakan cadangan yang strategis.
Penyusunan Prosedur Analisis Kimia Laterit Nikel bertujuan untuk membuat prosedur yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menganalisis unsur-unsur Ni, CO, Cr, Fe dan Mg dalam conto laterit nikel. Metoda pelarutan yang digunakan ialah HF/HCIO4 dan metoda pengukurannya ialah spektrofometri serapan atom (SSA).
Prosedur ini digunakan berdasarkan referensi dari beberapa metoda dan telah diuji coba di laboratorium PSDG serta telah dilakukan validasi metoda.
Metoda tersebut telah diaplikasikan terhadap conto-conto yang dikoleksi dari daerah di Sorowako Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan dan Pomala, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Pengujian analisis tersebut didampingi dengan conto acuan standar bersertifikat (CRM) laterit yaitu GBM310-5, dari Geostats, Australia.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB DW 2013 - 7
PMB DWSK20137
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB DW 2013 - 7
PMB DWSK201371
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB DW 2013 - 7