Logam
Laporan akhir prospeksi mineral logam mulia dan logam dasar di Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
Mineralisasi di daerah Seteluk dan sekitarnya, merupakan salah satu bentuk mineralisasi yang menarik di daerah ini, terjadi pada batuan intrusi, vulkanik dan bantuan sedimen. Ada tiga bentuk indikasi mineralisasi yang terjadi di daerah ini yaitu mineralisasi epitermal sulfida rendah, ditandai oleh adanya penetrasi urat kuarsa, seperti terjadi pada zona argilik batupasir tufan, (TLW20M01R1) berarah N.165 ° E / 85 °, ketebalan ± 60 cm, dengan asosiasi mineral sulfidanya; kalkopirit, sfalerit, galena dan pirit. Mineral ubahannya ilit, monmorilonit,dan kaolinit. Kemudian mineralisasi epitermal sulfida tinggi ditandai oleh adanya massif silika dengan struktur “vuggy silica” setempat sulfur, dengan mineral ubahan pirofilit,jarosit, dan mineral sulfidanya pirit. Kemudian indikasi mineralisasi porfiri (?) terjadi pada batuan intrusi granodiorit teralterasi dengan ciri utama epidote dan klorit disertai veinlet dan bintik bintik magnetit pada batuan intrusi tersebut (TLW20M07R). Mineral logam teridentifikasi; magnetit, ilmenit, kalkopirit, galena, sfalerit, kovelit dan oksida besi. Hasil analisis menunjukkan Au tertinggi 98 ppb; Cu 774 ppm, Pb 7993 ppm dan Zn
23007 ppm. Selain dalam batuan indikasi mineralisasi Au juga ditemukan dari dulang di TLW20M12 dengan ukuran butiran Au 3VFC, dan 1FC. Butiran Cu ditemukan dengan prosentase tertinggi 53% di TLW20M05P di wilayah selatan, (0.73%) di TLW20M33P; 0.59% di TLW20M34P dan 0.64% di TLW20M35P seluruhnya di wilayah utara. Dengan melihat pola sebaran alterasi dan bentuk mineralisasi menunjukkan munculnya magnetit cukup mencolok intrusi granodiorit disertai dengan ilmenit, kalkopirit ilmenit, dan pirit kemudian diikuiti zona advance argillic dan terluar zona argillic dengan sebaran cukup luas mengindikasikan wilayah ini merupakan suatu wilayah mineralisasi dengan kisaran mineralisasi dari tipe mineralisasi porfiri (?) kemudian epitermal sulfida sulfida tinggi hingga kemudian kearah utara epitermal sulfida rendah ( diperkirakan bagian pinggir system mineralisasi). Diperkirakan pusat mineralisasi masih berada di bawah permukaan dari kondisi permukaan yang sekarang.
Tidak tersedia versi lain