Inventarisasi Endapan Besi Primer Di Kabupaten Kotawaringin Barat Dan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah
Weltevreden, 1912 dan R.W. van Bemmelen (1949) mengemukakan bahwa ada indikasi bijih besi berupa bongkah-bongkah bijih berbagai ukuran ditemukan d puncak GN. Karim dan Gn. Segalung yang terletak di Hulu S. Belantikan, Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah. Dari permukaan diindikasikan bijih tersebut jumlahnya kurang lebih 80.000 ton, sedangkan berdasarkan survei magnetik di bawah permukaan terindikasi sebesar 1.000.000 ton.
Kegiatan pengumpulan data primer antara lalin meliputi:
1. Pengukuran posisi cebakan besi primer yang sudah diketahui dari berbagai laporan/literatur terdahulu untuk mengetahui kedeudukannya secara tepat dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan melacak penyebaran secara lateral.
2. Pengambilan contoh bijih besi untuk dilakukan analisis kimia, mineragrafi dan mineral butir.
Pengamatan lapangan dilakukan pada 6(enam) lokasi di Kabupaten Lamandau dan satu lokasi di Kabupaten Kotawaringin Barat. Hasil pengamatannya menunjukkan bahwa dua lokasi diantaranya merupakan cebakan nijih besi primer (bijih magnetit-hematit), satu lokasi tidak ditemukan adanya indikasi endapan besi dan lainnya merupakan endapan besi laterit.
Dua lokasi cebakan hasil primer terdapat di Bukit Karim - Ruwai dan Bukit Garunggang, keduanya berada di Desa Bintang Mengalih, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau. Masing-Masing lokasi tersebut mempunyai sumber daya hipotetik sebaran besi sebesar 102.900 ton bijih dan 68.159 ton bijih atau total sumber daya 171.059 ton bijih.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LF 2006-1