Logam
Laporan Akhir Kajian Potensi Tambang Dalam Pada Kawasan Hutan Lindung Lindung Di Tapadaa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo
Kajian potensi tambang dalam tahap potensi bahan galian yang terdapat di hutan lindung diperlukan agar keterdapatan potensi bahan galian pada kawasan hutan lindung dapat diusahakan secara lebih optimal.
Di daerah Tapadaa terdapat beberapa daerah prospek bahan galian, yakni Mopuya, Mamungaa, Moota, Cabang Kiri dan Motomboto. Tipe mineralisasi di Mopuya dan Mamungaa adalah epithermal low sulphidation. Terdapat 5 zonasi urat kuarsa di prospek Mopuya, yakni urat kiri, urat umum, urat tenggorak, urat beringin dan urat mundur. Estimasi jumlah sumber daya tereka di prospek Mopuya adalah 321.445 ton bijih dengan kadar rata-rata 29.5 ppm Au dan 6.84 ppm Ag.
Di prospek Mamungaa terdapat 3 zonasi urat kuarsa, yakni urat Mamungaa Kiki 1, urat Mangungaa Kiki 2 dan urat Mamungaa Daa. Estimasi jumlah sumber data tereka di prospek Mamungaa adalah sebesar 190.005 ton bijih dengan kadar rata-rata 10,65 ppm Au dan 19.8 ppm Ag.
Adanya kegiatan PETI di daerah prospek Mopuya dan Mamungaa sejak tahun 1990, mengakibatkan berkurangnya jumlah sumber daya. Pengamatan lapangan mengasumsikan bahwa PETI di prospek Mopuya telah mengambil sekitar 50% dan di prospek Mamungaa sekitar 10%. Sehingga estimasi jumlah sumber daya tereka yang tersisa di prospek Mopuya adalah sebesar 160.722,5 ton bijih dengan kadar rata-rata 29.5 ppm Au dan 6.84 ppm Ag, sedangkan jumlah sumber dayatereka yang tersiaa di prospek Mamungaa adalah sebesar 171.0004,5 ton bijih dengan kadar rata-rata 10,65 ppm Au dan 19.8 ppm Ag.
Dengan bentuk cebakan yang berupa urat dam memperhatikan aspek lingkungan maka sistem penambangan yang layak untuk prospek Mopuya dan Mamungaa adalah sistem tambang dalam.
Di daerah Mamungaa Kiki terdapat batuan termineralisasi membentuk morfologi bukit berketinggian 200 m dengan luas sekitar 2 ha. Diinterpretasikan tipe mineralisasi di Mamungaa Kiki adalah epithermal low sulpidation dengan estimasi jumlah sumber daya tereka sebersar 10.600.000 ton bijih @2,536 ppm Au dan 2,3 ppm Ag. Dengan memperhatikan bentuk cebakan dan kualitas endapan, maka sistem penambangan yang layak untuk prospek Mamungaa kiki adalah sistem tambang terbuka.
Tipe mineralisasi di Moota adalah ephitermal low sulphidation. Sebaran batuan termineralisasi di prospek ini yang cukup luas tetapi hanya berkadar 0.118 ppm Au dan 1 ppm Ag, sehingga saat ini prospek Moota belum layak untuk diusahakan.
Tipe mineralisasi di prospek Cabang kiri adalah tipe porfiri sedangkan di prospek Motomboto adalah ephitermal high sulphidation. Di kedua prospek tersebut meskipun sebaran batuan termineralisasinya cukup luas tetapi berkadar rendah, sehingga sistem pertambangan yang layak untuk prospek Cabang Kiri dan Motomboto adalah sistem tambang terbuka.
Ketersediaan
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LS 2006 - 3
PMB LGLS20063
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LS 2006 - 3
PMB LGLS200631
Tersedia
#
Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi - Jln. Soekarno Hatta No. 444, Bandung, Jawa Barat
PMB LS 2006 - 3
PMB LGLS200632
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
PMB LS 2006 - 3
- Penerbit
-
Bandung :
Pusat Sumber Daya Geologi.,
2006
- Deskripsi Fisik
-
46 Halaman, Berwarna, Tanpa Peta Terlampir
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
553.21 JUL l
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Tidak Ada Data