Maksud penyelidikan ini adalah dalam usaha untuk mendapatkan struktur yang kemungkinan mengandung sumber alan" atau sumber panasbumi dalam hal memanfaatkan te panasbumi di Indonesia. mineral "usp tenaga uap.
Gunung Batur telah meletus pada tanggal 12 Maret 1974. Aliran lava terjadi pada tanggal 17-3-1974. Menurut laporan yang didapat dari Kleang (Kepala Kampung) Yehmampah, bahwa berakhirnya pengeluaran lava dari titik kegiatan pada awal bulan Juni 1974. Pusat/titik kegiatan terjadi dikomplek gunung Batur III, titik kegiatan tersebut terjadi pada lereng sebelah barat Gunung Purakawanan. Nama Gumung …
G. Batur meletus pada tgl. 12 Maret 1974, dan lava meleler. Penyebaran leleran lava jauhnya mencapai 2.000 m dan lebar maksimum 900 m (lebar rata rata 500 m). Tebalnya setelah diadakan pengukuran lanjutan sebagai berikut: tebal bagian ujung timur rata rata 4 m, bagian tengah lk. 10 m dan pada tepi ujung sebelah barat rata rata 7 m, tebal rata rata seluruhnya 7 m. Penyebaran leleran lava 1974 in…
Memenuhi perintah dari Kepala Seksi Penelitian Gunung Api dengan disertai surat perintah djalan No.: 580/5/1968 dan No.: 581/S/1968, tertanggal Bandung 8 Djuli 1968, penulis disertai Sdr. Sobena ditugaskan untuk mengadakan pengukuran topografi aliran lava tahun 1968 dari G. Batur
Informasi kerentanan gerakan tanah merupakan informasi awal yang sangat penting untuk mengetahui resiko bencana alam, sehingga dapat diketahui penyebab indormasi ini juga dapat dijadikan acuan dasar untuk pengembangan wilayah dan sekaligus untuk mewaspadai dan memperkecil kerugian terhadap kemungkinan terjadinya bencana gerakan tanah atau dampak negative yang ditimbulkan.
Pemodelan aliran lahar menggunakan program LaharZ merupakan simulasi numerik dari aliran lahar menggunakan data elevasi. Aliran ini dikontrol oleh faktor resolusi digital elevasi model (DEM) dan kondisi awal sumber, yang meliputi volume, lokasi dan geometri sumber. Dari pemodelan ini dapat diketahui jalur/alur jalannya, jarak, dan area yang terkena dampak dari aliran lahar.
Kompleks Kaldera Rinjani (3.276 mdpl) berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kompleks ini mempunyai puncak dan kaldera jenis runtuhan berukuran sekitar 6x7km sebagai hasil letusan Gunungapi Rinjani Tua pada abad ke-13. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik magma dan evolusi magmatis Kompleks Kaldera Rinjani.