Pada tanggal 17 Juli 1990 bedasarkan SPPD No. Agus Karim 583/0441/3402/1990 dan No. 620/0441/3402/1990 dan A. Djadja Sumpena ditugaskan ke G-Kaba untuk melakukan pengukuran topografi puncak gunung tersebut.
Dalam Pelita IV tahun anggara 1990 - 1991, telah diberangkatkan satu tim pendataan informasi gunungapi dan pengamatan gunungapi Kaba selama 14 hari kerja sejak tanggal 23 Oktober sampai 5 November 1990.
Dalam Pelita IV tahun anggaran 1989 diberangkatkan satu tim 1990, telah ke pemetaan daerah bahaya gunungapi Gunung Kaba selama 30 (tiga puluh) hari sejak 24 Mei 1989 sampai 23 Juni 1989.
Dalam tahun anggaran 1988/1989, Direktorat Vulkanologi, Sub Dit Pemetaan Gunungapi, Seksi Penginderaan jauh, sesuai dengan program kerja, telah melaksanakan pemetaan geologi Gunung Kaba (Sumatera Selatan) berdasarkan hasil penafsiran dari potret udara.
Dengan SPPD No 1116/P/84 penulis diinstruksikan untuk me- ngadakan pemeriksaan G.Kaba yang terletak di Kecamatan Curup, Propensi Bengkulu. Pemeriksaan ini dilakukan dari tang gal 16 Juli s/d 4 Agustus 1984.
Penentuan episenter gempa bumi menggunakan metode three parted dilakukan dengan menganalisa vektor waktu tiba gelombang gempa untuk tiap stasiun pengamatan.
Berdasarkan peta topografi tahun 1907/1910 Gunung Dempo merupakan gunung tertinggi di Sumatra Selatan, dengan ketinggian 3159 m di atas muka laut. Pemeriksaan ini dilakukan dari tanggal 17-2 s/d 3-3 tahun 1981 dengan dua orang petugas yang digunakan dari Subdit Pengamatan Gunungapi.
Dalam pelaksanaan rencana pemataan daerah bahay gunungapi untuk sub team Sumatera dari triwulan ke III pelita tahun ke dua ini, penulis ditugaskan untuk membuat peta daerah bahaya gunungapi Kaba.
Maksud dari laporan ini hanya sekedar memberikan laporan tentang kisah perjalanan/pekerjaan, selama penulis bertugas di G. Kaba yang berkedudukan di Ketjamatan Tjurup, Kab. Bedjang Lebong Bengkulu/Sumatra Selatan.