Dalam Pelita IV tahun anggaran 1989 diberangkatkan satu tim 1990, telah ke pemetaan daerah bahaya gunungapi Gunung Kaba selama 30 (tiga puluh) hari sejak 24 Mei 1989 sampai 23 Juni 1989.
Survei kenampakan panasbumi didaerah rejang lebong ini sebagai studi kelayakan terhadap kemungkinan pengembangan potensi panas bumi untuk sumber tenaga dalam penyediaan kelistrikan. Tujuan pokoknya mendapatkan indikasi penyebaran jenis kenampakan panas bumi yang prospek untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Struktur geologi secara sekunder berupa retak-retakan, rekahan dan aktifitas vulkanik mempunyai hubungan dengan pembentukan pegunungan barisan. Susunan batuan didaerah ini terdiri dari batuan vulkanik Kwarter hingga tersier, batuan sedimen, batuan terobosan keduanya berumur Tersier dan endapan permukaan.
Gejala-gejala kenampakan panasbumi muncul ke permukaan di bagian utara tubuh bukit Daun, berasal dari kondensasi sistem panasbumi (uap) yang terperangkap di kedalaman, sepanjang zone fracturing di bagian utara. zone retak-retakan lava 3 Bukit Daun diduga bertindak sebagai waduk sumber panasbumi di kedalamannya.