Skripsi utama ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dilapangan yang penulis lakukan sendiri dari tanggal 24 Agustus s/d 19 Oktober 1964. Skirpsi mana harus dibuat dalam semester ke VI, kurikulum akademi geologi dan pertambangan, dan merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian terakhir pada akademi geologi dan pertambangan di Bandung.
G.Karangetang yang juga dikenal dengan nama G.Api Siau adalah salah satu gunungapi aktif di Indonesia, terletak pada Busur Kepulauan Sangir Talaud, yang secara geografis pada posisi 02°47' LU. dan 125°29' BT (Gb.1). Karena letaknya didaerah pertemuan beberapa lempeng kontinen, menyebabkan kompleknya struktur geologi didaerah tsb., dan sumber sumber gempa tektonik baik dalam maupun dangkal te…
Dalam rangka pelasanaan Repelita ke IIi, tahap IV, tahun 1982 - 1983, seksi pemetaan geologi Gunungapi, Subdit Pemataan Gunungapi, direktorat vulkanologi Bandung akan melakukan pemetaan feologi G. Sibayak, Sumatera Utara.
Sehubungan dengan posisi geografi Pulau Anak Krakatau sampai saat ini belum menentu, sedangkan letak Gunungapi Anak Krakatau dalam penyebaran Gunungapi di Indonesia sangat penting, perlu kiranya untuk menentapkan posisi geografi Pulau tersebut. Dengan demikian Kepala Sub Direktorat Pemetaan Gunungapi menugaskan penulis untuk maksud tersebut yang dibantu oleh Saudara Komar. R. dan Saudara A. R…
Pada akhir bulan Februari 1965 didpat berita dari seketeratis Menko Kesejahteraan, drs. Sudarsono, tentnag rencana perjalanan J.M. Menteri Sosial ke daerah Jawa Timur pada tgl 22 Maret 1965. Didalam acara termasuk a.l. peninjauan-peninjauan ke G. Kelut dan G. Semeru
Dalam bulan djuni 1965, oleh bagian vulkanologi direktorat geologi bandung telah ditugaskan sebuah team untuk mengadakan/melakukan pemetaan geologi G. Kelut dan sekiatanya. Pemetaan mana merupakan salah satu bahan skripsi sdr. Liek Pardyanto, sebagai mahasiswa tugas belajar di ITB.
Tiap letusan gunungapi tipe Plinian merupakan suatu cobaan alamiah yang dapat merubah mukabumi serta kehidupan flora dan fauna secara luas. Ciri letusan tersebut tidak ada bandinginnya dengan eksperimen yang pernah dilakukan manusia, demikian diucapkan Ernst (1907), seorang ahli botani Swiss setelah kunjungannya di Kepulauan Krakatau tahun 1906 bersama - sama Backer (Bogor).
Menghubungi Madahansip Djawa Timur untuk mendjelaskan isi surat Kep. Bagian Volkanologi tgl.27-9-1965 No.2979, mengenai pengamatan gunungapi-gunungapi di djawa timur. Menghubungi Kamasak Kediri untuk pengawasan G. Kelut akhir-akhir ini.