ANALISIS GEOLOGI KEJADIAN GEMPA BUMI DI PROVINSI BENGKULU, TANGGAL 18 NOVEMBER 2022

1. Informasi gempa bumi

Gempa bumi terjadi pada hari Jumat, tanggal 18 November 2022, pukul 20:37:06 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 100,65 BT dan 4,88 LS, berjarak sekitar 215,8 km barat daya Kota Bengkulu (ibu kota Provinsi Bengkulu), dengan magnitudo (M6,8) pada kedalaman 10 km. Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 100,738 BT dan 4,956 LS dengan magnitudo (M6,9) pada kedalaman 10 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 100,90 BT dan 4,77 LS, dengan magnitudo (M6,8) pada kedalaman 10 km.

2. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi

Daerah terdekat dengan lokasi pusat gempa bumi adalah Pulau Enggano, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Selatan. Morfologi daerah tersebut merupakan dataran pantai yang dibatasi pada bagian timur oleh perbukitan bergelombang hingga terjal. Daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan rombakan gunungapi, serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, sungai dan rawa. Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan terjal dan batuannya telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, GFZ Jerman, dan USGS Amerika Serikat, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman pada megathrust dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut - tenggara dengan sudut landai (low angle), dan kedudukan N 347 E, dip 6 dan rake 125.

3. Dampak gempa bumi

Hingga laporan ini dibuat belum diperoleh informasi adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Menurut informasi BMKG guncangan gempa bumi di Pulau Enggano, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan terasa pada skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun tidak mengakibatkan terjadinya deformasi bawah laut yang dapat memicu kejadian tsunami. Menurut data Badan Geologi pantai di Provinsi Bengkulu tergolong rawan bencana tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.

4. Rekomendasi

(1) Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

(2) Bangunan di Pulau Enggano, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Bengkulu Selatan harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

(3) Oleh karena daerah pantai Provinsi Bengkulu tergolong rawan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.

(4) Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Sumber : PVMBG - Badan Geologi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Ikuti Berita Kami