LAPORAN KHUSUS
Nomor: 152 /GL.03/BGL/2025
KENAIKAN GEMPA VULKANIK G. LEWOTOBI LAKI-LAKI, NTT TANGGAL 24 NOVEMBER 2025 PUKUL 16.00 WITA
Gunungapi (G.) Lewotobi Laki-laki merupakan salah satu dari dua gunung kembar Lewotobi yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan ketinggian puncak sekitar 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Aktivitas G. Lewotobi Laki-laki pada seminggu terakhir cenderung memiliki tren penurunan dari hasil pemantauan kegempaan. Rekaman seismograf lebih didominasi Gempa Non Harmonik dan Gempa Low Frequency hal ini menunjukkan masih tingginya aktivitas vulkanik di kedalaman dangkal dan aliran fluida magma dari conduit dangkal menuju permukaan masih berlangsung ke arah kedalaman dangkal.
Pada 24 November 2025, mulai pukul 14.00 WITA, terjadi peningkatan aktivitas Gempa Vulkanik Dalam. Kondisi ini mengindikasikan adanya suplai magma baru yang bergerak cukup cepat menuju permukaan, sehingga berpotensi memicu erupsi eksplosif. Erupsi terakhir tercatat pada 18 Oktober 2025 pukul 00.44 WITA. Dalam satu minggu terakhir, jumlah Gempa Hembusan terlihat fluktuatif dibandingkan periode sebelumnya. Fluktuasi ini menunjukkan adanya tekanan gas yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik di kedalaman dangkal. Meski demikian, jumlah gempa yang relatif stabil menandakan suplai gas dan magma masih berlangsung secara terus-menerus.
Secara visual dan berdasarkan data kegempaan, aktivitas Lewotobi Laki-laki mulai menunjukkan tren kenaikan pada 2 hari terakhir. Data deformasi dari tiltmeter menunjukkan pola inflasi yang signifikan pada rentang waktu yang singkat yang mengindikasikan adanya pergerakan magma yang mempengaruhi permukaan pada tubuh gunung api. Sementara itu, data dari Global Navigation Satellite System (GNSS) masih menunjukkan fluktuasi pada komponen vertikal selama satu minggu terakhir, namun dalam tiga hari terakhir terpantau mengalami kenaikan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pergerakan magma dari kedalaman dalam ke arah dangkal masih berlangsung ke arah permukaan.
Berdasarkan analisis visual dan instrumental, aktivitas G. Lewotobi Laki-laki tergolong masih tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitasnya dinilai masih berada pada Level III (SIAGA). dengan rekomendasi: Masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, terutama pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.
Abu vulkanik erupsi G. Lewotobi Laki-laki juga dapat mengganggu operasional bandara dan jalur penerbangan apabila sebarannya mengarah ke area bandara dan jalur perlintasan pesawat.
Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi. Informasi terkini mengenai aktivitas gunungapi dapat diakses melalui situs resmi Magma Indonesia maupun media sosial resmi Badan Geologi.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
a.n. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Plt. Kepala Badan Geologi
Dr. Lana Saria, S.Si., M.Si.
Gambar 1. Visual G. Lewotobi Laki-laki
Data Kegempaan G. Lewotobi Laki-laki.
Data Deformasi G. Lewotobi Laki-laki
Gambar 6. Zona Rekomendasi Kawasan Rawan Bencana G. Lewotobi Laki-laki.