Daerah panas bumi Adum terdiri dari hampir sebagian besar batuan vulkanik berumur Kuarter, yang berasal dari beberapa pusat erupsi seperti lle Bolibean, ile mingar dan ile Labalekang.
Pemboran Sumur ATD-2 menghasilkan 27 contoh serbuk bor (cutting) dari permukaan hingga kedalam 81.50 meter dan inti bor (core) sepanjang 168.50 meter dari kedalaman 81.50 meter hingga kedalaman 250.91 meter.
daerah Panas Bumi Adum dibangun oleh hampir sebagian besar batuan hasil kegiatan vulkanisme yang berasal dari sedikirnya 3 pusat erupsi yang berada di daerah sekitarnya.
Batuan tertua yang tersingkap di daerah panas bumi Ciheras, Cipatujuh, Tasikmalaya, terdiri dari batuan yang tergabung dalam Formasi Jampang berumur Oligo-Miosen.
Urutan-urutan batuan yang berdapat di daerah panas bumi Cigunung terdiri dari batu gamping Formasi berumur Miosen Bawah (Tersier), batuan sedimen berumur Miosen dari Formasi Bentang, Breksi gunung api muda berumur Kuarter tua, dan endapan permukaan berupa endapan alluvial.
Batuan Tertua yang terdapat di daerah Cibingbin terdiri dari batuan sedimen Tersier yang tergabung dalam Formasi Halang, Formasi Lawak dan Formasi Pemali.
Geologi panas bumi Atadei secara garis besar dapat dipisahkan menjadi dua kelompok batuan vulkanik yaitu batuan vulkanik yaitu batuan vulkanik tua yang tersebar di bagian barat dan timurlaut dan batuan vulkanik muda berupa kerucut-kerucut gunung api muda yang membentuk kelurusan berarah hampir utara-selatan.