Text
Laporan penyelidikan umum lithium dengan metode geologi, geokimia dan geofisika di Kabupaten Grobogan dan Sekitarnya, Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan penyelidikan umum lithium dengan metode geologi, geokimia dan geofisika di Kabupaten Grobogan dan sekitarnya, Provinsi Jawa Tengah dimaksudkan untuk mengetahui informasi potensi dan sifat fisik batuan bawah permukaan yang berkaitan dengan endapan lithium berdasarkan data geofisika, geologi dan geokimia di Kabupaten Grobogan dan sekitarnya, Provinsi Jawa Tengah, tujuannya adalah untuk mengetahui indikasi keterdapatan dan daerah prospek lithium di Kabupaten Grobogan dan sekitarnya, Provinsi Jawa Tengah. Metode penyelidikan yang digunakan berupa metode geologi, geokimia, dan geofisika (magnetotelurik, geomagnet, dan gravity).
Dari hasil pengolahan dan analisis data dari beberapa metode, seperti metode geologi, geokimia, dan geofisika menunjukkan bahwa potensi endapan lithium (Li) berpusat di daerah Bledug Kuwu – Bledug Cangkring dan sekitarnya. Hasil pemetaan geologi menunjukkan bahwa daerah Bledug Kuwu dan Bledug Cangkring masuk ke dalam satuan endapan aluvial yang dikelilingi oleh satuan batulempung di bagian utara, selatan dan timur daerah penyelidikan. Hasil analisis geokimia menampilkan kadar Li cukup signifikan di daerah Bledug Kuwu dan Bledug Cangkring. Dari sampel air, kadar Li di Bledug Kuwu berkisar 36 ppm hingga 135 ppm, kadar Li di Bledug Cangkring bernilai 53 ppm sampai 665 ppm. Selain itu kadar boron (B) dinyatakan sekitar 179 ppm sampai 408 ppm di Bledug Kuwu dan 311 ppm hingga 691 ppm di Bledug Cangkring. Untuk sampel lumpur, kisaran kadar Li di Bledug Kuwu cukup tinggi, yaitu antara 78 ppm sampai dengan 645 ppm, sedangkan di Bledug Cangkring, kadar Li memiliki interval 59 ppm sampai 106 ppm. Kadar B berkisar 29 ppm hingga 112 ppm di Bledug Kuwu dan 31 ppm sampai 110 ppm di Bledug Cangkring.
Kurva gravity (completed bouger anomaly) menunjukkan sedikit penurunan di daerah Bledug Kuwu, begitu juga dengan hasil pemodelan inversi 2-dimensinya. Hal ini diinterpretasikan terjadinya penurunan densitas batuan di sekitar daerah Bledug Kuwu yang mungkin dipengaruhi keberadaan struktur geologi. Pola anomali magnetik (reduce to pole) dan hasil pemodelan inversi 2-dimensi memperlihatkan adanya peningkatan nilai magnetik di bagian tengah area penyelidikan (Bledug Kuwu) dan menerus ke bagian selatan. Pola anomali magnetik tinggi tersebut diinterpretasi berkaitan dengan keberadaan kandungan mineral logam yang terdapat di bawah permukaan. Penampang 2-dimensi magnetotellurik (MT) bagian utara-selatan memperlihatkan sebaran resistvitas rendah di bagian dekat permukaan hingga kedalaman sekitar 2500 meter. Pada lintasan ini diinterpretasi terdapat pola struktur di dekat Bledug Kuwu. Sebaran resistivitas rendah di lintasan barat-timur lebih tebal hingga kedalaman 4000 meter. Pola struktur di lintasan barat-timur diinterpretasi berada di arah timur lintasan.
Tidak tersedia versi lain