Pada waktu kegiatan selama bulan september dan oktober 1970, gunung gede dalam keadan siap. Kegiatan gunung gede terakhir pada kegiatan
Pada waktu kegiatan selama bulan september dan oktober 1970, gunung gede dalam keadan siap. Kegiatan gunung gede terakhir pada kegiatan
Kali Tjiherang permulaannja dari Pasir Lengis kira-kira pada ketinggian 1800 M., dan setelah mendekati kam-pung Sarongge, kali tersebut agak melebar kira-kira 4M., kedudukan Kampung Sarongge tepat pada belokan kali, di-samping itu kali Tjiherang djuga melalui kampung-kampung seperti kampung Sarongge 2 Sarongge 3, Warung bawang, Tji-herang, Tjibeureum dan lain-lain, pada djarak 3 km., ter-hitung…
Atas perintah Kepala Seksi Penelitian Gunungapi tertanggal 19 September 1970, penulis dan Sdr. Sobana Rasjid Sdr. Hadia III dan bertindak sebagai Kepala Regu Sdr.Kama Kusumadinata, de-ngan memakai mobil dinas Landrover D.2782 diperintahkan untuk memetakan daerah sementara bahaja Gunung Gede, maka pada tg. 23 September 1970, sebelum kami mengadakan pemetaan menju-sur kali2 jang dianggap perlu, m…
Atas perintah Kepala Seksi Penelitian Gunungapi tertanggal 19 September 1970, penulis dan Sdr. Sobana Rasjid Sdr. Hadia III dan bertindak sebagai Kepala Regu Sdr.Kama Kusumadinata, de-ngan memakai mobil dinas Landrover D.2782 diperintahkan untuk memetakan daerah sementara bahaja Gunung Gede, maka pada tg. 23 September 1970, sebelum kami mengadakan pemetaan menju-sur kali2 jang dianggap perlu, m…
Sejak letusan terakhir tahun 1957, Gunung Gede sering menunjukkan kegiatan, tanpa diakhiri letasan. Peningkatan kegiatan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah gempabumi vulkanik dan tektonik. Pemantauan kegempaan dilakukan secara terus menerus dengan satu stasiun, direkam dengan cara analog.
Gunung Gede merupakan salah satu gunungapi tipe A yang masih aktif. Aktivitas letusan gerakhir Gunung Gede terjadi Maret 1957 berupa letusan dengan suara gemuruh disertai awan.
Seismologi gunungapi merupakan cabang ilmu seismologi yang khusus mempelajri hubungan antara kegiatan vulkanik dan kegempaannya. Cabang ilmu ini melihat aktifitas kegempaan melalui proyeksi sinyal yang dihasilkan oleh kegiatan isi dalam gunungapi.
Pada pengamatan kegempaan gunungapi, seringkali dijumpai sinyal asal gunungapi dengan ciri menerus dan kuasi harmonik. Dari sinyal jenis ini, dipelajari kandungan frekuensi dominan yang merupakan pencerminan dari viskositas dan dimensi kantung fluida. Guna mengetahui kandungan frekuensi dominan, dilakukan perhitungan/estimasi spektral menggunakan transormasi fourier cepat/diskrit.
Zonasi risiko bahaya gunungapi dibuat terhadap semua jenis tutupan lahan (elemen bencana) yang ada di kawasan G. Gede. Faktor yang diperhitungkan dalam penentuan tingkat kerentanan suatu elemn bencana terhadap ancaman bahaya erupsi gunungapi adalah faktor manusianya yaitu keberadaan serta aktifitas manusia di dalam suatu elemen bencana tersebut.