Dengan menggunakan ilmu geofisika, kondisi aktivitas gunungapi dapat dipantau. Hal ini memberikan peranan besar dalam dunia pemantauan gunungapi. Sehingga banyak sekali metoda geofisika yang digunakan untuk kepentingan pemantauan gunungapi.
Metode geofisika yang digunakan dalam pemantauan kegiatan gunungapi adalah metode seismik. Metode ini adalah salah satu metoda yang digunakan dalam pemantauan aktivitas Gunung Guntur.
Data yang diolah untuk kajian kegempaan Gunung Gamalama merupakan hasil rekaman gempa Gunung Gamalama periode 4 Oktober 2018. Dari data rekaman gempa Gunung Gamalama yang didapatkan di PVMBG kemudian diolah menggunakan software Spyder (Python 2.7) untuk mengetahui trigger STA/LTA pada data gempa Gunung Gamalama.
Aktivitas vulkanik pada gunungapi yang terus berlangsung dan tidak dapat ditentukan kapan akan terjadi letusan karena setiap gunung meiliki karakteristik tersendiri. Maka hal ini sangat diperlukan pemantauan gunungapi dengan penerapan ilmu geofisika.
Dengan mempelajari ilmu geofisika maka dapat mempelajari bumi baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, salah satunya adalah mempelajari gunungapi yang ada di permukaan bumi.
Pengamatan gunungapi Galunggung selama letusan 1982 terdiri dari metide Geofisika dan Geokimia. Semua metoda terebut merupakan tambahan/pelengkap dan hasilnya dikombinasikan untuk menganalisa dan mencoba untuk meramalkan kemungkinan besar arah aktifitas yang akan datang.
Salah satu fenomena alam yang terjadi sejak bumi ini terbentuk, yaitu erupsi gunungapi. Fenomena ini sejak adanya peadaban dan kehidupan manusia menjadi bencana alam yang kedatangannya tidak dapat diduga secara pasti kapan terjadinya, yang dapat merusak sarana dan prasarana untuk menunjang kelangsungan hidup.
Unsur-unsur utama dan unsur-unsur renik dari batuan gunungapi, ditunjang dengan data-data lainnya seperti geofisika, data seisimik, analisis air dan gas, serta pengatamatan visual, dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik gunungapi tersebut. Data-data ini penting untuk peramalan secara kualitatif terhadap letusannya di masa datang.
Salah satu metoda geofisika eksplorasi yang dipakai dalam pencarian lokasi panas bumi adalah metode gravity. Pada metoda gravity ini berdasarkan pada gaya atraksi dari pada benda-benda dibawah permukaan. Filtering dapat kita lakukan pada peta anomali Bouguer maupun pada peta anomali residual sesuai dengan apa yang kita kehendaki.
Penyelidikan geofisika untuk mempelajari Gunungapi Tangkubanparahu telah dilakukan dari 02 Maret - 03 Mei 1999 menggunakan metoda gayaberat. Pengambilan data gayaberat difokuskan pada daerah puncak dan kaki gunung yang menghasilkan 155 titik ukur.