Pada 4 Juni 1980 dengan SPJ n. 262/P/1980, n.263/P/1980, dan n. 264/P/1980. A.D. Sumpena, sdr.S. Wikartadipura dan saya ditugaskan ke tiga gunungapi di sumatra, diantaranya ke G. Kunyit untuk melakukan pemeriksaan puncak dan pemetaan daerah bahayanya.
Dalam rangka merealisasikan rencana kerja proyek pengamatan/pengawasan dan pemetaan gunung api tahun anggaran 1992/1993. Pada tanggal 4 Mei 1992 diberangkatkan Tim Pemetaan Daerah Bahaya yang terdiri dari Ato Djuhara dan A. Djadja Sumpena selama 30 hari termasuk perjalanan
Berdasarkan pada rencana kerja Direktorat Vulkanologi, Pemetaan Gunungapi, Seksi Penginderaan Jauh dalam tahun maka kerja adalah melakukan 1992/1993, geologi Gn. Tangkoko, Sulawesi Utara, berdasarkan pada pemetaan salah satu rencana hasil tafsiran potret udara.
Dalam tahun anggaran 1988/1989, Direktorat Vulkanologi, Sub Direktorat Pemetaan Gunungapi, Seksi Penginderaan Jauh, telah melaksanakan salah satu program kerja, yaitu berupa pemetaan geologi G. Patuha, berdasar-kan hasil penafsiran potret udara.
G.Sumbing termasuk type B (Van Bemelen 1948) dengan kawahnya berbentuk tapal kuda kearah timur laut, tertutup sumbat lava, termasuk Kabupaten Wonosobo dan Temanggung bagian barat laut gunung ini menjulang tinggi dengan G. Sundoro.
Pada 3 Januari 1990 telah diberangkatkan satu tim pemetaan gunungapi ke G.Awu, P. Sangir Besar, Kabupaten daerah bahaya Sangir Talaud, Propinsi Sulawesi Utara. Regu pemeta terdiri dari dua orang petugas yaitu S.Dirasutisna (No.SPPD 941/0441/3402/89) dan A.Martono (No-SPPD 942/0441/3402/89). Pekerjaan lapangan dilaksanakan selama 50 (lima puluh) hari termasuk perjalanan selama 6 hari.
Pada pelita V. dalam tahun anggaran 1990/1991, Proyek Pengamatan/Pengawasan dan Pemetaan Gunung api, Sub. Dit. Pemetaan Gunung api. Direktorat Vulkanologi, Bandung, telah melakukan pemetaan geologi gunung api Lokon dan sekitarnya, Kabupaten dengan menggunakan peta Minahasa. Provinsi Sulawesi Utara dasar/topografi dengan skala 1 : 50.000. Sedangkan lamanya penelitian dilakukan selama 40 hari, ya…
Kawah Tompaluan posisinya berada diantara puncak Lokon dan puncak Empung, yang dikenal dengan nama kawah Lokon. Kawah ini pernah dipetakan pada 1976 oleh penulis tahun 1976 oleh penulis dan Sdr. Soedarso S., meliputi sekitar daerah puncak dan kawah. Sehubungan dengan telah terjadi kegiatan-kegiatan pada akhir-akhir ini maka untuk mengetahui perubahan-perubahan keadaan topografi, dilakukan api p…
Gunungapi Ibu dikenal juga dengan nama G. Duono, merupakan salah satu gunungapi strato aktif tipe A, setelah terjadi letusan pada Desember 1998 yang menghasilkan lava di sekitar kawah utama. Akibat dari aktifitas gunungapi tersebut, vegetasi di sekitar puncak hampir seluruhnya kering/mati. Sebelumnya tipe gunungapi ini masih diperdebatkan, karena tidak pernah ada laporan kapan terjadi letusan, …
Daerah penelitian terletak di Pulau Halmahera, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Maluku Utara, Propinsi Maluku Letak geografisnya, berada pada koordinat (127° 33-127° 46' BT) dan (1° 22'-1° 38' LU). Puncak tertinggi G. Ibu pada ketinggian 1325 m di atas permukaan air laut, pada koordinat 127° 38' BT dan 1°29' LU G. Ibu dikenal juga dengan nama G. Duono, merupakan salah s…