Mengungkap Misteri Lorong Lava (Lava Tube) "Goa Lawa" Purbalingga, Jawa Tengah

Goa, merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan lubang atau rongga di bawah tanah yang terbentuk secara alami dengan ukuran yang setidaknya dapat dimasuki tubuh manusia. Goa umumnya identik dengan bentang alam kars, yang disusun oleh batuan karbonat dan mudah mengalami pelarutan. Tapi tahukah sobat Museum Geologi,  goa juga bisa terbentuk atau dijumpai di kawasan bentang alam gunungapi, terbentuk dari aliran lava dan dikenal dengan istilah lorong lava atau lava tube.

Di lereng timur Gunung Slamet, tepatnya di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, terdapat sebuah goa yang terbentuk dari aliran lava Gunung Slamet Tua. Goa ini bernama Goa Lawa (lawa: kelelawar), memiliki panjang sekitar 1,5 km, luas ± 5 km2, serta terdiri dari empat belas ruang dengan ketinggian yang bervariasi. Pada dinding Goa, terlihat kesan perlapisan berupa garis horizontal yang mencerminkan arah aliran lava, serta stalaktit pada bagian atap goa yang terbentuk sebagai hasil dari pendinginan aliran lava.

Stalaktit pada atap Goa, yang terbentuk sebagai hasil dari pendinginan aliran lava

Menariknya, lorong lava terbentuk bukan karena proses pelarutan, melainkan terbentuk pada saat magma cair naik ke permukaan dan membentuk aliran lava. Saat mengalir, bagian luar aliran lava akan mendingin dan mengeras terlebih dahulu karena kontak dengan udara luar, membentuk selubung tabung. Sementara itu, di bawah permukaan yang mengeras (kerak) tadi, lava panas masih terus mengalir. Ketika letusan berhenti, lava tetap mengalir keluar tabung meninggalkan rongga yang kosong.  Pada akhirnya, kerak luar yang tersisa akan membentuk dinding, langit-langit, dan lantai Goa.



Ikuti Berita Kami