PRESS RELEASE Aktivitas vulkanik Gunung Slamet 2 Oktober 2023

Gunung Slamet secara administratif terletak dalam lima kabupaten, yaitu  Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis berada pada posisi 7° 14.30’ LS dan 109° 12.30’ BT dengan tinggi puncaknya 3432 mdpl.  Gunung Slamet dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) yang berada di Desa Gambuhan, Gajah Nguling, Kecamatan Pulosari,  Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Tingkat aktivitas Gunung Slamet pada saat ini adalah  Level I (Normal) sejak 9 Oktober 2020.

Aktivitas vulkanik Gunung Slamet pada tahun 2023 umumnya didominasi oleh hembusan asap kawah dengan tinggi 25 – 300 meter dari atas puncak. Gempa Hembusan terekam dengan rata-rata 168 kali per hari. Perkembangan terakhir aktivitas Gunung Slamet  hingga tanggal 2 Oktober 2023 08.00 WIB adalah sebagai berikut :

  • Kegempaan Gunung Slamet didominasi oleh gempa Hembusan yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di sekitar permukaan. Pada minggu keempat September hingga tanggal 1 Oktober 2023 terjadi peningkatan jumlah gempa Tektonik Lokal yang diikuti oleh peningkatan amplitudo tremornya yang mengindikasikan terjadi peningkatan rekahan saat fluida naik ke permukaan.
  • Pemantauan deformasi dengan menggunakan Tiltmeter di Stasiun Cilik yang berada pada elevasi 1500 m mdpl menunjukkan adanya inflasi (peningkatan tekanan) pada sumbu radial sebesar 30 mikroradian sejak Juli 2023. Namun stasiun Tiltmeter di stasiun Bambangan pada elevasi 2000 mdpl masih belum menunjukkan perubahan pada sumbu radial. Pemantauan deformasi dengan menggunakan EDM (Electronic Distance Measurement) menunjukkan bahwa terdeteksi inflasi pada stasiun Cilik, namun stasiun Buncis cenderung deflasi dan stasiun Jurangmangu yang terletak di bawah stasiun Cilik tidak menunjukkan pola deformasi yang sinifikan. Hal ini diperkirakan tekanan sudah melewati stasiun Buncis dan Jurangmangu dan menuju stasiun Cilik.
  • Potensi bahaya dari terjadinya inflasi dan peningkatan gempa tremor adalah peningkatan hembusan asap kawah maupun berpotensi terjadinya erupsi freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh prekursor yang jelas.
  • Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental hingga tanggal 2 Oktober 2023 pukul 08.00 WIB, Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Slamet masih berada pada Level I (Normal).
Sehubungan Tingkat Aktivitas Gunung Slamet  masih berada di level Level I (Normal), dihimbau kepada masyarakat/pengunjung/wisatawan:

  1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
  2. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak berada/beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah puncak G. Slamet.
Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas G. Slamet dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya. Informasi mengenai aktivitas Gunung Slamet terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_).

Ikuti Berita Kami