I. Informasi gempa bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Senin, tanggal 17 Juli 2023, pukul 11:42:16 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 126,42 BT dan 1,46 LS, berjarak sekitar 79 km timur laut Sanana, Provinsi Maluku Utara, dengan magnitudo (M5,8) pada kedalaman 10 km. Menurut informasi dari _The United States Geological Survey_ (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 126,487 BT dan 1,491 LS dengan magnitudo (M5,6) pada kedalaman 10 km. Menurut _GeoForschungsZentrum_ (GFZ) Jerman, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 126,52 BT dan 1,39 LS dengan magnitudo (M5,6) pada kedalaman 10 km. Menurut data ketiga stasiun tersebut kejadian gempa bumi ini diikuti oleh gempa bumi susulan.
II. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah daerah timur laut Kepulauan Sula. Morfologi daerah tersebut pada umumnya merupakan dataran hingga dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal. Berdasarkan data Badan Geologi (BG) wilayah tersebut secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E). Daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf, batuan berumur Tersier berupa batugamping dan batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai. Endapan Kuarter dan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak _(unconsolidated)_ dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar normal.
III. Dampak gempa bumi
Hingga laporan ini dibuat belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Menurut BMKG, guncangan gempa bumi ini dirasakan pada skala III-IV MMI _(Modified Mercally Intensity)_ di Sanana, III MMI di Falabisahaya serta II-III MMI di Labuha dan Bobong. Menurut data BG, sebaran permukiman penduduk yang terdekat dengan pusat gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami. Menurut data BG, wilayah pantai Kepulauan Sula tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.
IV. Rekomendasi
(1) Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
(2) Oleh karena wilayah Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih meningkatkan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami melalui mitigasi struktural dan non struktural.
(3) Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan _(collateral hazard)_ berupa : retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.