Analisis Geologi Kejadian Gempa Bumi Merusak di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Tanggal 6 juni 2023

  1. Informasi gempa bumi
    Gempa bumi terjadi pada hari Selasa, tanggal 6 Juni 2023, pukul 14:23:04 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 107,01 BT dan 8,05 LS, berjarak sekitar 137,9 km selatan Kota Cianjur dan 125,3 km selatan Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo (M5,1) pada kedalaman 10 km. Menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,072 BT dan 7,690 LS dengan magnitudo (M4,8) pada kedalaman 54 km. Berdasarkan data dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,13 BT dan 7,68 LS, dengan magnitudo (M4,9) pada kedalaman 64 km.

  2. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
    Guncangan gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Morfologi daerah tersebut merupakan dataran pantai, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan setempat merupakan lembah. Wilayah ini secara umum tersusun oleh tanah lunak (kelas E), tanah sedang (kelas D) dan tanah keras/ batuan lunak (kelas C). Batuannya merupakan endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai dan sungai serta batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan sebagian batugamping. Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi dan mekanisme sesar  naik dengan komponen mendatar.

  3. Dampak gempa bumi
    Hingga laporan ini dibuat menurut informasi dari media online (https://tekno.tempo.co/read) kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan bencana berupa empat rumah mengalami kerusakan dan terjadi gerakan tanah di Desa Sirnasari, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur. Guncangan gempa bumi dirasakan di daerah sekitar lokasi pusat gempa bumi yaitu pesisir selatan Kabupaten Cianjur dan Sukabumi pada skala intensitas antara III - IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah dan sebagian terletak pada KRB gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi tersebut tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena tidak mengakibatkan deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami. Menurut data Badan Geologi daerah pantai selatan Kabupaten Cianjur dan Sukabumi tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 m.

  4. Rekomendasi
    (1) Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
    (2) Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman.
    (3) Bangunan di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan, dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.
    (4) Oleh karena wilayah pantai selatan Kabupaten Cianjur dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami.
    (5) Kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa gerakan tanah. Oleh karena itu penduduk agar waspada dengan potensi gerakan tanah.  
===========================
Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


Ikuti Berita Kami