Cirebon, 27 Juli 2022
FGD Roadmap Pengembangan Energi Laut Untuk Mendukung Transisi Energi Nasional Serta Peluncuran Peta Potensi Energi Laut Indonesia Dan Peta Sumber Daya Mineral Kelautan Indonesia, yang diselenggarakan secara daring, Rabu 27 Juli 2022, mengarah untuk mendukung ekonomi berbasis kelautan. Badan Geologi telah melakukan survei dan pemetaan geologi kelautan yang ditampilkan ke dalam bentuk Peta Potensi Energi Laut (arus dan gelombang) dan Peta Sumber Daya Mineral Kelautan Indonesia yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Melalui peta ini, Kementerian ESDM akan menambah serta memperkaya data penting dalam menunjang informasi sumber daya alam yang dapat mendukung berbagai sektor pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Paparan materi dari pembicara pertama Prof. Edy Sunardi, mengenai Source to Sink Sedimentary Research to Unravel the Pattern of REE Accumulation in Coastal Sediments.
Paparan materi selanjutnya, pembicara kedua Bapak Andri B. Firmanto mengenai Diskusi Potensi dan Upaya Inventarisasi Mineral Logam Tanah Jarang pada Wilayah Marine.
Paparan materi dari pembicara ketiga, oleh Bapak M. Awaludin mengenai Sinergi Penyelidikan Logam Tanah Jarang (Dan Mineral Kritis) untuk Memperkuat Data dan Keprospekan.
Paparan terakhir, oleh Pak Deny S mengenai Inventarisasi Keterdapatan LTK di Jalur Granit Pantai dan Perairan Kawasan Indonesia Barat.
Pada visi Indonesia 2045, maritim menjadi pilar penting dalam membangun strategi transformasi ekonomi Indonesia melalui Blue Economy yang bertujuan menciptakan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas ekonomi berbasis kelautan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Energi terbarukan terkait kemaritiman seperti PLTAL, PLTB dan PLTS terapung di laut merupakan teknologi yang dapat diterapkan ke depan untuk dapat berkontribusi pada pengembangan Blue Economy. Disamping itu, mineral laut juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, khususnya rare earth elements yang berperan penting dalam menghasilkan produk berteknologi tinggi, seperti smartphone, kendaraan listrik, turbin angin, panel surya, dan baterai penyimpanan listrik.
Potensi energi laut tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pemilihan dan pengembangan teknologi tepat guna agar dapat memproduksi listrik bagi pengembangan ekonomi, khususnya di wilayah pesisir dan kepulauan. Data dan peta hasil survei dan pemetaan geologi kelautan tersebut agar dapat ditindak lanjuti dengan melakukan kajian-kajian khusus untuk mengungkapkan lebih rinci potensi sumber daya energi di beberapa lokasi di Indonesia. Kajian tersebut akan memberikan prospek kemandirian energi bagi daerah dalam memenuhi kebutuhan listrik dengan memanfaatkan potensi energi setempat.
DN Humas BBSPGL, 26 Juli 2022