Pemutakhiran Peta Anomali Bouguer Indonesia 2025: Aktualisasi Data Gayaberat untuk Indonesia Tangguh”

Semarang, 3 Juli 2025, Pusat Survei Geologi (PSG), Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), secara resmi meluncurkan Peta Anomali Bouguer Indonesia 2025 dalam forum Joint Convention Semarang (JCS) 2025, sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam menyediakan data dasar geosains yang akurat, mutakhir, dan terbuka bagi masyarakat.

Peta ini merupakan hasil pemutakhiran selama 15 tahun terakhir (2009–2024), melalui lebih dari 60 kegiatan survei dan pemetaan gravitasi di seluruh wilayah Indonesia. Peta ini menggantikan versi sebelumnya yang diterbitkan tahun 2008.

 

Kepala Badan Geologi, Bapak Muhammad Wafid A.N. dalam sambutannya menyatakan Peta Anomali Bouguer 2025 menjadi tonggak penting dalam upaya penyediaan data geofisika nasional untuk eksplorasi energi, mitigasi bencana, dan pembangunan infrastruktur berbasis geologi.

Selanjutnya, dalam kesempatan kedua, Kepala Badan Geologi yang diwakili oleh Kepala Pusat Survei Geologi, Bapak Edy Slameto, menyampaikan pentingnya tentang Konsistensi riset geofisika nasional. Beliau juga menjelaskan sejarah panjang pemetaan gayaberat di Indonesia, pemutakhiran data untuk mendukung pembangunan dan mitigasi geohazard, serta komitmen Badan Geologi sebagai penyedia data geospasial strategis. peluncuran peta merupakan wujud komitmen “kemandirian data geofisika” didasarkan pada integrasi data survei gayaberat nasional dan merupakan kontribusi langsung bagi pembangunan nasional berbasis sains kebumian.


Pemetaan gayaberat di Indonesia memiliki sejarah panjang, dimulai sejak ekspedisi laut oleh F.A. Vening Meinesz pada 1923–1930, yang berhasil mengidentifikasi jalur anomali gayaberat dari barat Sumatra hingga timur Filipina—temuan penting yang mendahului teori tektonik lempeng modern.

Kini, versi 2025 hadir dengan peningkatan resolusi dan cakupan wilayah, termasuk pembaruan Peta Anomali Bouguer skala 1:50.000 di berbagai wilayah contohnya Yogyakarta dan Semarang sebagai representasi pemetaan regional.

Peta Anomali Bouguer 2025 bermanfaat dalam penyusunan peta cekungan sedimen migas Indonesia (128 cekungan), menjadi dasar bagi model geologi bawah permukaan untuk mendukung eksplorasi energi dan mineral serta digunakan dalam kajian mitigasi geohazard dan pembangunan infrastruktur

Sebagai bentuk layanan publik, peta ini disajikan dalam portal layanan peta Badan Geologi:

https://geologi.esdm.go.id/geomap

Dengan peluncuran ini, Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan kembali komitmennya dalam menyediakan data geosains terpercaya bagi bangsa, mendukung terwujudnya Indonesia Tangguh dalam pengelolaan sumber daya dan pengurangan risiko bencana geologi.

 

Dalam forum ini juga Tim Pusat Survei Geologi (PSG) menyampaikan dua Makalah, yang pertama oleh Sdr. Asep Kurnia Permana dengan judul Karakteristik Shale Gas di Cekungan Sumatera Tengah dan penyampaian Makalah kedua oleh Sdr. Hidayat dengan Judul presentasinya: Regional subsurface imaging of Natural Hydrogen prospecting using gravity and magnetic data in Ampana Basin.


Pada sesi akhir acara Joint Convention 2025 yang mengangkat tema “Sustainable Energy Resilience: Indonesia's Path to Self-Sufficiency Tim PSG yang terdiri dari Sdr. Hidayat, Sdr. Marjiyono, Sdr. Rully Setiawan, Sdr. Andrian Ibrahim, Sdr. Nimas N Hamidah, dan Sdr. Lutfi Faturachman, berhasil meraih penghargaan Best Professional Oral Presentation HAGI dengan tema Eksplorasi Natural Hydrogen di Cekungan Ampana.

Ikuti Berita Kami