Gunungapi Gamalama secara administratif terletak dalam wilayah Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Gunungapi Gamalama dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Jl. Facei Sabia Belakang Kel. Sangaji Utara Kec. Ternate Utara Kota Ternate, Maluku Utara.
Kegempaan G. Gamalama sejak bulan Januari 2023 didominasi oleh Gempa Tektonik jauh, Gempa Tektonik Lokal dan Gempa Vulkanik-Dalam (VA). Kejadian Gempa Vulkanik-Dalam (VA) umumnya terekam 1 - 2 kejadian per hari. Hembusan asap kawah umumnya teramati berwarna putih tipis hingga tebal dengan tinggi 10 – 300 meter di atas puncak. Tingkat aktivitas pada saat ini berada pada Level II (WASPADA) sejak 10 Maret 2015. Karakter erupsi umumnya terjadi di kawah pusat dengan prekursor erupsi yang relatif singkat. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 4 Oktober 2018, diawali dengan terekamnya 7 Gempa Vulkanik-Dalam 1 jam sebelum terjadi erupsi. Tinggi kolom erupsi mencapai 250 meter dari puncak.
Perkembangan terakhir aktivitas G. Gamalama hingga 19 September 2023 pukul 09.00 WIT sebagai berikut :
- Terjadi peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA) sejak tanggal 8 September 2023. Pada tanggal 8 September 2023 terekam 16 kali Gempa Vulkanik-Dalam dan rata-rata kejadian hingga tanggal 18 September 2023 adalah 9 kejadian per hari. Gempa Hembusan terpantau fluktuatif dan cenderung mengalami peningkatan. Hingga tanggal 18 September 2023 terekam 6 kali Gempa Hembusan, 7 kali Gempa Vulkanik Dalam, 14 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 18 kali Gempa Tektonik Jauh.
- Aktivitas hembusan kawah tanggal 8 – 18 September 2023 teramati hembusan asap kawah putih tipis dengan tinggi 25 – 100 meter. Angin lemah-sedang ke arah, barat, baratdaya, utara dan timur laut.
- Secara umum aktivitas G. Gamalama tanggal 8 s/d 19 September 2023 pukul 09.00 WIT cenderung fluktuatif dan masih didominasi oleh Gempa Vulkanik Dalam, Gempa Tektonik Lokal, dan Gempa Tektonik Jauh yang berkaitan dengan aktivitas tektonik regional di sekitar kepulauan Halmahera.
Pada Kondisi seperti diatas, dan mengingat karateristik prekursor erupsi Gunung Api Gamalama, maka potensi bahaya yang kemungkinan besar terjadi adalah Erupsi Freatik dengan ancaman bahaya untuk saat ini berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius 1.5 km dari pusat erupsi. Hujan abu tipis dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung dari arah dan kecepatan angin.
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 19 September 2023 pukul 09.00 WIT, maka tingkat aktivitas G. Gamalama masih tetap pada Level II (Waspada).
Rekomendasi pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) ini adalah: Masyarakat di sekitar G. Gamalama dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan/mendekati G. Gamalama pada radius 1.5 km dari kawah/ puncak. Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di G. Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.