Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merayakan peringatan "100 Tahun Pemantauan Gunung Api Indonesia". Bertempat di Jalan Diponegoro. 57 Bandung Rabu 16/09/2020 pukul 09.00 WIB. Acara yang bertema "100 Years Anniversary of Saving Lives : Leassons, Learned, Reflection and Celebration" dibuka oleh Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, dilanjutkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif melalui media video conference Zoom untuk memberikan sambutan dan berdialog langsung bersama para pengamat Gunung Api di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya Kepala Badan Geologi menyampaikan, kegiatan pemantauan gunung api di Indonesia oleh Pusat Vulkanologi dan Mirigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai unit di bawah Badan Geologi memasuki usia 100 tahun, suatu jangka waktu yang cukup lama untuk pengembangan suatu sistem pemantauan gunung api. Dalam perjalanan waktu, sejak awal pembentukan Dinas Penjagaan Gunung api hingga saat ini, telah terjadi beberapa kali perubahan nama institusi. Namun demikian, visi dan misi dari institusi ini tetap sama, yaitu menjadi institusi yang utama dan terpercaya di bidang mitigasi bencana letusan gunung api, gerakan tanah, gempabumi dan tsunami untuk menyelamatkan jiwa dan harta benda serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Saat ini, institusi pemantauan gunung api terus melakukan penyempurnaan terhadap sistem pemantauan serta daya dukung sarana prasananya yang mengacu pada standar pemantauan gunung api dunia. Dan seiring denga teknologi pemantauan yang semakin maju saat ini, kegiatan pemantauan gunung api dapat dilaksanakan dalam jarak yang cukup aman dari sumber aktivitas gunung api, nyaman, serta resposif dalam mendukung tugas mitigasi bencana gunung api.
Peringatan 100 Tahun Pemantauan Gunung Api Indonesia ini mengusung tema "100 Year of Saving Lives: Lessons Learned, Reflection, and Celebration" menjadi moment yang tepat untuk Badan Geologi dapat :
? Memperkenalkan gunung api Indonesia
? Mensosialisasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
? Berbagi pengalaman dan teknologi kegunungapian
? Serta memberikan apresiasi kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan pengamatan gunung api
Dilanjutkan sambutan oleh Menteri ESDM, menyampaikan tentang upaya mitigasi bencana yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi risiko bencana. Upaya yang dilakukan sebelum bencana seperti penyelidikan, penelitian dan pemetaan potensi bahaya yang ditindaklanjuti dengan pemantauan untuk dapat memberikan peringatan dini sehingga semua pihak dapat melakukan kesiapsiagaan guna mengurangi atau meniadakan dampak yang ditimbulkan akibat kejadian alam. Kementerian ESDM pada saat ini juga berperan aktif dalam pengurangan risiko bencana sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya. Pembuatan peta-peta kebencanaan geologi seperti peta kawasan rawan bencana gunung api gempa bumi, tsunami dan gerakan tanah yang disertai rekomendasi teknis, serta mensosialisasikan ke masyarakat di kawasan rawan bencana.
Misi yang diemban Kementerian ESDM dalam meminimalkan korban jiwa manusia dan kerugian harta benda dari bencana geologi dilakukan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Salah satu upaya adalah dengan melakukan pemantauan gunung api yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Upaya peningkatan pemantauan gunung api terus dilakukan dari tahun ke tahun. Saat ini ada 74 Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) untuk memantau 69 gunung api aktif tipe A.
Acara dilanjutkan dengan talkshow bersama para mantan Kepala Badan Geologi periode sebelum tahun 2020 membahas kebijakan, pandangan, dan pengalaman dari masa ke masa tentang pemantauan gunung api di Indonesia. Serta ditutup dengan ucapan selamat dari para kolega dunia (Singapore, Jepang, Amerika Serikat) kepada Pusat Vulkanologi dan Mirigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.
Tim Humas Sekretariat Badan Geologi