1. Informasi gempa bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Minggu, tanggal 20 November 2022, pukul 01:28:28 WIB. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 107,89 BT dan 8,01 LS, berjarak sekitar 89 km selatan Kota Garut (ibu kota Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat), dengan magnitudo M5,1 pada kedalaman 70 km. Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 108,018 BT dan 7,804 LS dengan magnitudo M5,0 pada kedalaman 76 km. Menurut data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 108,01 BT dan 7,82 LS, dengan magnitudo M4,9 pada kedalaman 74 km.
2. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan wilayah pantai Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara. Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api. Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi dengan mekanisme sesar naik dan kedudukannya : N 300,87 E, dip 29 dan rake 108,76.
3. Dampak gempa bumi
Hingga laporan ini dibuat belum diperoleh informasi adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Menurut informasi personil PVMBG, Badan Geologi yang sedang bertugas di Garut guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Kabupaten Garut pada skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi pada dasar laut yang dapat memicu kejadian tsunami. Menurut data Badan Geologi wilayah pantai selatan Garut tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.
4. Rekomendasi
(1) Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.
(2) Bangunan di Kabupaten Garut harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
(3) Oleh karena wilayah Kabupaten Garut tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.
(4) Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
Sumber : PVMBG - Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral