ANALISIS GEOLOGI KEJADIAN GEMPA BUMI DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD, TANGGAL 11 FEBRUARI 2023

Bersama ini, kami sampaikan analisis geologi kejadian gempa bumi tanggal 11 Februari 2023 di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, sebagai berikut:

I. Informasi gempa bumi

Gempa bumi terjadi pada hari Sabtu, tanggal 11 Februari 2023, pukul 15:55:06 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 126,76 BT dan 3,67 LU, berjarak sekitar 39,5 km selatan - tenggara Kota Melonguane (ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara), dengan magnitudo (M6,0) pada kedalaman 11 km. Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 126,694 BT dan 3,621 LU dengan magnitudo (M5,9) pada kedalaman 48,8 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 126,90 BT dan 3,73 LU, dengan magnitudo (M5,9) pada kedalaman 10 km.

II. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi

Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Daerah ini pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran pantai dan pada bagian tengahnya merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal. Daerah ini tersusun oleh tanah sedang (Kelas D) dan tanah keras (Kelas C). Batuannya tersusun oleh endapan Kuarter yang terdiri - dari endapan pantai, endapan sungai dan batuan rombakan gunungapi muda yang sebagian telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG dan USGS Amerika Serikat, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman ganda Punggungan Talaud - Mayu dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif utara - selatan. Sumber gempa bumi ini telah beberapa kali mengakibatkan bencana berupa kerusakan bangunan. Kejadian gempa bumi merusak terakhir di daerah ini terjadi pada tanggal 22 Januari 2022 dengan magnitudo (M 6,1) pada kedalaman 12 km.

III. Dampak gempa bumi

Hingga laporan ini disusun, kejadian gempa bumi tersebut tidak mengakibatkan terjadinya bencana. Menurut data BMKG guncangan gempa bumi terasa di Melonguane pada skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity) dan di Tahuna pada skala III-IV MMI. Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun diperkirakan tidak mengakibatkan deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami. Daerah pantai Kabupaten Kepulauan Talaud tergolong rawan tsunami. Menurut data Badan Geologi potensi tinggi tsunami di pantai mencapai sekitar 5,37 m.

IV. Rekomendasi

(1) Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari petugas BPBD setempat, serta waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

(2) Bangunan di Kabupaten Kepulauan Talaud harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.

(3) Oleh karena daerah pantai Kabupaten Kepulauan Talaud tergolong rawan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.

(4) Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

================

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Badan Geologi - KESDM

Ikuti Berita Kami