Bersama ini, kami sampaikan analisis geologi kejadian gempa bumi tanggal 7 Februari 2023 di perairan selatan Provinsi Banten, sebagai berikut:
I. Informasi gempa bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Selasa, tanggal 7 Februari 2023, pukul 07:35:50 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 105,90 BT dan 7,40 LS, berjarak sekitar 66 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dengan magnitudo (M5,2) pada kedalaman 41 km. Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 105,904 BT dan 7,345 LS dengan magnitudo (M5,5) pada kedalaman 57,9 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 105,86 BT dan 7,23 LS, dengan magnitudo (M5,0) pada kedalaman 68 km.
II. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah daerah selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten serta Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Morfologi daerah tersebut pada umumnya merupakan dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal. Wilayah pantai daerah tersebut secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E). Daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen (batupasir, batulempung, batulanau, batugamping) dan batuan rombakan gunungapi, serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunungapi muda dan setempat aluvial rawa. Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunungapi muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman atau disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat - timur.
III. Dampak gempa bumi
Hingga laporan ini dibuat, belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Menurut informasi data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di bagian selatan Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Palabuhanratu pada skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercally Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, namun diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya deformasi bawah laut yang dapat memicu terjadinya tsunami. Menurut data Badan Geologi wilayah pantai selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 m.
IV. Rekomendasi
(1) Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
(2) Bangunan di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
(3) Oleh karena wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.
(4) Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) yaitu retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
================
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Badan Geologi - KESDM