1. Informasi gempa bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Senin, tanggal 16 Januari 2023, pukul 05:30:01 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 97,83 BT dan 1,91 LU, berjarak sekitar 41,3 km selatan Kota Singkil Baru (ibu kota Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Sumatera Aceh), dengan magnitudo M6,2 pada kedalaman 54 km. Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 98,014 BT dan 2,004 LU dengan magnitudo M6,2 pada kedalaman 37 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 97,93 BT dan 2,04 LU, dengan magnitudo M6,2 pada kedalaman 10 km.
2. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Morfologi wilayah tersebut berupa dataran hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan bergelombang hingga terjal pada bagian timur. Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, sungai dan rawa. Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG dan USGS Amerika Serikat, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman atau intraslab dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut - tenggara.
3. Dampak gempa bumi
Hingga laporan ini dibuat belum ada informasi tentang korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Menurut informasi BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Tapanuli Tengah dan Gunung Sitoli pada intensitas guncangan sebesar IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena tidak terjadi deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami. Pantai Kabupaten Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah tergolong rawan tsunami. Menurut data Badan Geologi potensi tinggi tsunami di garis pantai pada daerah tersebut berkisar antara 1,2 m hingga 2,6 m.
4. Rekomendasi
(1) Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
(2) Bangunan di Kabupaten Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
(3) Oleh karena wilayah Kabupaten Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi.
(4) Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
===========================
Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral