Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menegaskan pentingnya membangun budaya kolaborasi dan komunikasi lintas tim kerja bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang baru memulai perjalanan pengabdiannya. “Perlunya kolaborasi dan komunikasi antar tim kerja dan antar anggota tim guna membangun PATGTL menuju inovasi yang lebih maju dan berkualitas,” ujar Agus dalam pembukaan kegiatan Saresehan Umum Sareng Manajemen Unggal Rebo (SUMUR) PAG ke-12, Rabu (13/8), dengan agenda pemaparan Program Kerja Terbaik 100 Hari Kerja CPNS.
Kepala PATGTL menekankan bahwa 100 hari pertama CPNS bukan sekadar masa adaptasi, tetapi momentum penting untuk menanamkan nilai integritas, membentuk pola kerja profesional, dan mengasah keterampilan teknis yang relevan dengan tantangan sektor air tanah dan geologi tata lingkungan. Menurutnya, CPNS PATGTL harus mampu menjadi penggerak perubahan yang mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan.
“Tidak cukup hanya menguasai aspek teknis, tapi juga harus peka terhadap dinamika kerja lintas unit, terbuka pada ide-ide baru, dan siap bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Di sinilah letak perbedaan antara bekerja sebagai individu dan berkontribusi sebagai bagian dari organisasi,” tegasnya. Ia berharap para CPNS dapat membawa semangat segar yang berdampak nyata pada kinerja PATGTL ke depan.
Agenda SUMUR PAG kali ini menjadi wadah bagi para CPNS untuk mempresentasikan capaian, pembelajaran, dan inovasi yang mereka hasilkan selama 100 hari kerja pertama. Acara ini dihadiri oleh seluruh pegawai PATGTL dan menampilkan paparan lintas tim kerja mulai dari tim kerja air tanah hingga bagian umum.
Sesi presentasi diawali oleh tiga CPNS Tim Kerja Air Tanah (Kristanti Wulandari, Anwar Setio Widodo, dan Ahmad Fairuz Aprisna) yang membagikan kontribusi mereka dalam survei konservasi air tanah, pengawasan sumur bor, serta metode alternatif penghitungan neraca air tanah. Dilanjutkan oleh Sani Salim dari BKAT yang mengangkat inovasi manajemen data perizinan air tanah, John Arya dari Geologi Teknik dengan hasil digitalisasi data bor berbasis cloud dan WebGIS, serta Sistien Adhaena Sari dari Geologi Lingkungan yang memaparkan pemantauan pencemaran fluoride di kawasan gunung api.
Dari Laboratorium dan Sarana Teknik, Panji Senatama menjelaskan strategi efisiensi pengelolaan peralatan laboratorium geofisika. Elda Safitri Nababan dari DDI memaparkan digitalisasi peta analog sesuai standar BIG menjadi arsip digital penting, sedangkan Zenny Melati dari Bagian Umum menutup sesi dengan inisiatif penyusunan SOP pelaporan pajak bulanan di lingkungan PATGTL.
Pada penghujung acara, Kepala PATGTL memberikan apresiasi khusus kepada Sistien Adhaena Sari sebagai Presenter Terbaik atas kontribusi nyata dan presentasi inspiratif. Ia menutup dengan pesan agar seluruh CPNS terus mengasah kompetensi, memperluas wawasan, dan menjaga semangat kolaborasi demi membangun masa depan PATGTL yang lebih inovatif dan berdaya saing.