Usai memastikan ketersediaan pasokan listrik dan BBM periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melanjutkan kunjungan kerjanya ke Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM di Bandung, Jawa Barat.
Saat berdialog dengan Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dan Kepala PVMBG Andiani, Menteri ESDM kembali mengingatkan untuk memodernisasi peralatan-peralatan yang dimiliki khususnya di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA).
"Ikuti perkembangan terbaru teknologi yang ada saat ini. Jika ada yang terbaru lakukan upgrading, yang masih ketinggalan kita tingkatkan kualitasnya," ucap Arifin, Jumat (24/12).
Sebagaimana diketahui, di Indonesia terdapat 127 gunungapi aktif, saat ini PVMBG memantau 69 gunungapi melalui 74 Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) selama 24 jam/hari. Mendengar hal ini, Menteri ESDM meminta kepada PVMBG untuk dapat memonitoring seluruh gunungapi yang ada di Indonesia.
"Kita minta PVMBG untuk memonitor semua gunungapi, baik gunungapi tipe A, B, maupun C. Untuk sementara kita akan digitalisasikan 69 gunungapi, agar dapat terintegrasi pemantauannya di PVMBG," ujar Arifin.
Selanjutnya, untuk meningkatkan monitoring gunungapi aktif di Indonesia, PVMBG harus bisa memenuhi tiga hal yaitu, ketercukupan petugas pemantauan, ketersediaan alat-alat pemantauan yang mutakhir, dan pembinaan kemampuan sumber daya manusia yang ada.
"Titipkan saja pembinaan kemampuan sumber daya manusia di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM (BPSDM). Kementerian ESDM," tambah Arifin.
Dikesempatan yang sama Menteri ESDM bersama Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Kepala Badan Geologi dan Kepala PVMBG melakukan video conference dengan para pengamat Gunungapi yang sedang bertugas di seluruh pos pengamatan diseluruh Indonesia.
"Assalamualaikum, selamat siang, apakabar pengamat gunungapi seulawah agam di Aceh, gunung lokon, semeru, merapi, dieng, sinabung, apa kabar semua, semoga semuanya baik ya,"sapa Menteri Arifin kepada para pengamat.
Kepada para pengamat Menteri menanyakan status gunungapi yang mereka awasi masing-masing dan berjanji akan terus memodernisasi perlengkapan pengamatan yang ada.
"Terus monitor aktivitas gunungapi yang ada, jangan lengah dan tetap waspada, terus tingkatkan kemampuan, kita juga akan terus berupaya untuk memodernisasi perlengkapan pengamatan yang ada,"ujar Menteri.
Para pengamat gunungapi diseluruh Indonesia umumnya telah dilengkapi dengan peralatan infrastruktur monitoring kebencanaan yang meliputi, sistem pemantauan gunungapi di lokasi gunungapi meliputi seismik, GPS, tilt meter, Electronic Distance Measurement (EDM), dan CCTV.
Saat ini, Gunung Merapi memiliki sistem pemantauan terbaik dibandingkan dengan gunungapi lainnya yang belum memenuhi standar minimum pemantauan (6 stasiun seismik, 6 stasiun GPS, 2 stasiun tiltmeter, 1 EDM minimal 4 reflector, 1 stasiun geokimia, 2 stasiun CCTV dan 1 Infra Red camera).
Infrastruktur monitoring kebencanaan lainnya yang dimiliki PVMBG yaitu, sistem pemantauan sesar Opak di Yogyakarta dan Sesar Lembang di Bandung. Sistem Pemantauan Gerakan tanah dilakukan dengan memasang Landslide Early Warning System (LEWS) dan Ruang monitoring di Bandung untuk memantau aktivitas gunungapi serta pengumpulan informasi kejadian gempabumi, tsunami, dan gerakan tanah di seluruh Indonesia. Aplikasi MAGMA Indonesia juga disajikan untuk memudahkan masyarakat mengakses data terkini kebencanaan geologi.
"Alur monitoring gunungapi diawali dari hasil perekaman di lapangan yang dikirim ke Pos Pemantau Gunungapi melalui radio analog/digital, dilanjutkan dikirim ke kantor Bandung melalui Vsat. Alur monitoring patahan aktif dan gerakan tanah berawal dari perekaman data di lapangan dikirim ke Bandung melalui aplikasi MAGMA Indonesia," jelas Kepala PVMBG Andiani.
PVMBG, Badan Geologi Kementerian ESDM telah menorehkan prestasi terkait penanganan kebencanaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini menunjukkan kredibilitas dan kompetensi yang dimiliki mendapat pengakuan yang baik.
Di tingkat nasional, aplikasi MAGMA Indonesia meraih penghargaan TOP 40 inovasi pelayanan publik terbaik di Indonesia pada tahun 2017. PVMBG juga memperoleh predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) pada tahun 2021 dari Kementerian Pendayaguaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Sedangkan di tingkat Internasional, PVMBG juga diakui sebagai institusi vulkanologi terbaik di dunia dalam hal pemantauan dan manajemen krisis yang diberikan oleh IAVCEI (International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior).(SF)
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Sumber Berita : esdm.go.id