MENGENANG LIMA TAHUN GEMPA BUMI PALU SIGI DONGGALA (PASIGALA) TANGGAL 28 SEPTEMBER 2018

Hari ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi umat muslim, tepat lima tahun yang lalu wilayah Kota Palu dan sekitarnya terlanda bencana gempa bumi dahsyat yang diikuti oleh bahaya ikutan dan tsunami.  Gempa bumi terjadi pada tanggal 28 September 2018, pukul 17:02:44  WIB dengan episenter terletak di darat pada koordinat 119,85° BT dan 0,18° LS dengan magnitudo M 7,4 Mw dan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi terasa sangat kuat dan skala intensitas maksimum terjadi di daerah Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, pada skala IX MMI _(Modified Mercally Intensity). Kejadian gempa bumi tersebut mengakibatkan kenampakan beberapa fenomena geologi permukaan yang selama ini jarang terjadi yaitu : lokasi episenter terletak di darat namun memicu terjadi tsunami di pantai Teluk Palu; terbentuk sesar permukaan (fault surface rupture) mengiri yang bergeser sejauh 580 cm dan tersebar mulai dari Teluk Palu hingga daerah Kulawi, Kabupaten Sigi; terjadinya likuefaksi tipe aliran (flow liquefaction) di daerah Jono Oge, Petobo, Balaroa dan Sibalaya; terjadi tanah bergelombang di daerah Jono Oge dan retakan tanah yang sangat masif di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Menurut informasi dari Gubernur Sulawesi Tengah korban jiwa mencapai 4.340 orang dan kerugian sebesar Rp. 18,48 Triliun. Suatu dampak dan kerugian yang sangat besar.  

Untuk itu pada kesempatan yang baik ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi (BG) menghimbau untuk memperingati kejadian bencana tersebut dengan mengambil hikmah betapa pentingnya upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) melalui peningkatan upaya mitigasi. Untuk masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya harus memperingati kejadian tersebut setiap tahunnya dengan berbagai kegiatan yang tujuannya adalah PRB. Salah satu upaya PRB tersebut adalah dengan meningkatkan kegiatan mitigasi yang dilakukan melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural yang bertujuan untuk mengurangi risiko suatu bencana. Oleh karena itu berkaitan dengan mengenang lima tahun kejadian gempa bumi Pasigala, PVMBG BG berpesan : kenali lingkungan tempat tinggal, kenali sumber pembangkit bencana di sekitar tempat tinggal, kenali jenis-jenis ancaman bahaya, kenali tempat dan jalur evakuasi, ikuti pelatihan dan simulasi bencana, dan tingkatkan kapasitas dalam menghadapi kemungkinan berulangnya kejadian bencana. Dengan upaya – upaya tersebut semoga dapat mengurangi risiko bencana yang mungkin akan terjadi dan terulang di kemudian hari, semoga !!! 

Supartoyo (Penyelidik Bumi Madya di PVMBG, Badan Geologi)

Ikuti Berita Kami