PENELITIAN HIDROGEOLOGI KARST

PENELITIAN HIDROGEOLOGI KARST
PUSAT AIR TANAH DAN GEOLOGI TATA LINGKUNGAN, BADAN GEOLOGI


Tim Penelitian Hidrogeologi Karst Manggarai Timur dari Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi telah melakukan kegiatannya sejak tanggal 4 Oktober hingga 14 Oktober 2020. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya oleh Tim Geologi Lingkungan Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkingan yang secara khusus mengidentrifikasi fenomena bentang alam karst, baik eksokarst maupun endokarst. Penelitian dilakukan dengan mengukur sifat kimia dan fisika air di lapangan, pengukuran debit air, serta pengambilan contoh air untuk analisis hidrokimia dan isotop air. Hal tersebut berguna untuk mengetahui asal-usul atau sumber air pada mata air, sistem akuifer atau lapisan batuan pembawa air, serta daerah imbuhan dan lepasan air tanah.


Penelitian hidrogeologi karst ini bertujuan untuk mengetahui sistem hidrogeologi atau sistem air tanah kawasan karst Manggarai Timur. Penelitian difokuskan pada mataair karst di sekitar IUP, yaitu di Kampung Lengko Lolok, Kampung Luwuk, dan Kampung Serise, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda. Selain itu, untuk mengetahui sistem air tanah yang lebih luas, penelitian juga diperluas ke arah timur Kab. Manggarai Timur, yaitu sekitar Mataair Tiwucewe, Mataair Ara, hingga Mataair Tompong di Desa Nampar Sepang. Selain itu, penelitian juga dilakukan di bagian selatan, yaitu di sungai bawah tanah Gua Cingcoleng Desa Benteng Jawa, sungai bawah tanah Tetes Tanah Desa Wela Lada hingga di sekitar daerah Ruteng ke arah timur.


Di Kampung Lengko Lolok, Kampung Luwuk, dan Kampung Serise, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, kami menemukan empat mata air berdebit kecil kurang dari 0,3 l/detik. Mata air dengan debit besar dijumpai di tepi pantai, yaitu Mataair Mentau dengan debit sekitar 100 l/detik. Mata air berdebit kecil tersebut merupakan mata air tipe terbendung oleh endapan aluvial pada bagian kaki bukit, sedangkan mataair pantai berdebit relatif besar tersebut mengindikasikan ada kontrol struktur geologi dan muka air laut.


Penelitian juga menemukan Ponor di Bea Mberong, Kampung Lengko Lolok. Ponor merupakan bagian dari sistem hidrologi karst yang berfungsi sebagai tempat masuknya air yang bersifat terpusat. Ponor yang dijumpai pada daerah ini bersifat kering, sehingga pada daerah ini menjadi tempat masuknya akumulasi air permukaan pada saat terjadi hujan. Pada daerah ini akan diteliti lebih lanjut dengan menggunakan alat geofisika untuk mengetahui ada atau tidaknya lapisan pembawa air atau akuifer. Selain itu juga dilanjutkan dengan pengeboran guna untuk mengetahui gambaran bawah permukaan secara langsung.


Sistem sungai bawah tanah dijumpai di bagian hulu, pada daerah kontak antara batuan vulkanik dengan batugamping. Sungai bawah tanah tersebut berada di Gua Cingcoleng di Desa Benteng Jawa dengan debit sekitar 75 l/detik. Pada gua ini juga ditemukan bentukan endokarst yang sangat indah seperti stalaktit dan stalagmit. Selain itu, inlet sungai bawah tanah juga ditemukan di Gua Tetes Tanah di Desa Wela Lada yang menunjukkan adanya fenomena karst allogenic yang bersifat terpusat, yaitu ada input air permukaan dari batuan vulkanik menuju batugamping.


Yang tidak kalah menarik adalah ditemukannya mata air tipe artesis pada bagian dataran dengan litologi aluvial yang menutupi batugamping, yaitu Mataair Sonot dan Mataair Ara. Mataair berdebit paling besar sekitar 600 l/detik, yaitu Mata air Tiwucewe juga mengindikasikan tipe artesis yang muncul pada perbatasan perbukitan karst dengan dataran aluvial. Mataair ini berdasarkan atas pengukuran sifat kimia-fisika di lapangan menunjukkan suhu yang lebih tinggi dari suhu lingkungan sekitar dan salinitas yang relatif lebih tinggi dibanding mataair lainnya. Saat ini hasil penelitian belum bisa disimpulkan karena harus dilakukan analisis neraca air, analisis hidrokimia dan isotop air di laboratorium, survei geofisika, dan pengeboran untuk mengetahui sistem hidrogeologi karst Kab. Manggarai Timur, termasuk keterkaitan mataair di Desa Satar Punda dengan lokasi IUP rencana pabrik semen.


Penulis :
(Dr. Taat Setiawan)
(Aris Dwi Nugroho, S.T.)
(Kurnia, S.T. M.Si.)
(Prananda, S.T.)

Ikuti Berita Kami