Penyampaian Evaluasi mingguan Tingkat Aktivitas Level III (Siaga) G. Karangetang hingga 23 Agustus 2023 Kab. SITARO, Sulawesi Utara

Dengan ini disampaikan hasil evaluasi aktivitas vulkanik G. Karangetang – Provinsi Sulawesi Utara hingga 23 Agustus 2023, sebagai berikut:
 

I.        Pengamatan visual
- Visual G. Karangetang (1784 m dpl) selama perioda 16 – 23 Agustus 2023, umumnya cuaca cerah hingga hujan, gunungapi kadang tertutup kabut, pada saat cerah teramati asap kawah putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi kolom asap maksimum mencapai 350 m di atas puncak, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, tenggara, barat dan barat laut, suhu udara terukur 23 – 300 C. Erupsi efusif pada kawah Utama (selatan) masih terjadi berupa leleran/luncuran lava pijar ke arah barat daya, Selatan dan tenggara, guguran ke selatan menuju kali Batuawang sejauh 1.500 m dan kali Kahetang, kali Keting sejauh 1.750 m, kadang-kadang guguran lava diikuti gumpalan asap kelabu. Guguran lava mengarah ke barat daya masuk ke lembah kali Batang, kali Timbelang dan kali Beha barat sejauh sekitar 1.000 m dari kawah Utama. Kondisi kawah Utara teramati asap kawah putih sedang tinggi maksimum sekitar 50 m, pada malam hari masih tampak adanya api diam di tubuh kubah lava Kawah Utara, guguran selama perioda ini tidak teramati.

 

II.      Pengamatan instrumental
- Kegempaan selama periode 16 – 23 Agustus 2023, terekam; 474 kali gempa Guguran, 27 kali gempa Hembusan, 1 kali Tremor Harmonik, 34 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 7 kali gempa Vulkanik Dalam dan 20 kali gempa Tektonik Jauh, serta Tremor Menerus dengan amplitude 0.5 – 5 mm (dominan 3 mm).

 

III.    Evaluasi 

1.      Erupsi efusif G. Karangetang masih terjadi, lava keluar dari bagian barat daya, Kawah Utama mengarah ke Kali Batang, Timbelang dan Beha barat sejauh sekitar 1.000 m, sedangkan yang ke arah selatan masuk ke Kali Batuawang, kali Kahetang dan kali Keting jarak luncur sekitar 1.750 m. Data seismik menunjukan bahwa aktivitas gempa Guguran masih terekam tinggi.

2.      Kejadian erupsi efusif masih terus terjadi, data visual tampak aktivitas luncuran lava masih terkonsentrasi ke arah barat daya dan selatan dengan jarak luncur maksimum sekitar 1.750 m dari kawah Utama. Awan panas guguran pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah selatan (kali Kahetang, kali Batuawang dan kali Keting).

3.      Mewaspadai adanya awan panas guguran dimana kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat runtuh bersamaan dengan keluarnya lava. Juga karakteristik awan panas guguran G. Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur/longsor, serta mewaspadai terjadinya lahar/banjir pada sungai-sungai diwaktu hujan di puncak G. Karangetang.

 
IV.    Potensi ancaman bahaya
 
Akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava atau awan panas guguran ke bagian hilir sehingga perlu kewaspadaan masyarakat yang tinggal disekitarnya serta masyarakat yang akan melintasi lembah/sungai tersebut, selain itu juga perlu diwaspadai terjadinya lahar di waktu hujan di puncak
 
V.     Kesimpulan dan Rekomendasi
1.    Aktivitas erupsi G. Karangetang secara visual, instrumental dan potensi ancaman bahaya masih tinggi sehingga Tingkat Aktivitas G. Karangetang masih pada Level III (Siaga).


2.    Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga) masyarakat/pengunjung/wisatawan /pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari Kawah Utama (Selatan) dan Kawah II (Utara), serta 3,5 km pada sektor barat daya, selatan dan tenggara.

3.    Masyarakat di sekitar G. Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

4.    Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.


5.    Masyarakat yang tinggal disekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.

6.    Masyarakat diharap tetap tenang tidak terpancing berita bohong tetang erupsi G. Karangetang, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.

7.    Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Kepulauan Sitaro atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

8.    Masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Kabupaten Siataro, dan Instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi G. Karangetang setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

 
Berdasarkan data hasil evaluasi aktivitas luncuran/guguran lava yang semakin menurun baik kejadian maupun jarak luncurnya ke semua Lembah, serta data seismisitas menunjukan penurunan kejadian gempa Guguran sejak 19 Agustus 2023 terekam sebanyak 50 kejadian yang sebelumnya terekam di atas 100 kejadian. Secara teknis aktivitas menunjukan penuruan sehingga Masyarakat yang sebelumnya melakukan evakuasi bisa dikembailkan sementara ke hunian masing-masing.

Ikuti Berita Kami