Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) menggelar rapat pembahasan kerja sama dengan PT Eramet Indonesia Mining di Ruang Rapat Badan Geologi, Lantai 5, BPSDM, Jakarta (15/10). Pertemuan ini membahas tindak lanjut kerja sama terkait studi dan eksplorasi mineral kritis di Indonesia.
PT Eramet diwakili oleh CEO baru, Jerome Baudelet, yang menggantikan Bruno Faour, yang pensiun pada 1 Oktober 2024. Hadir pula dalam pertemuan ini Irwansyah (BD Manager), Paul Marchive (Explo Manager), serta Della, sebagai perwakilan Eramet. Sementara dari PSDMBP ada Kepala PSMBP Agung Pribadi didampingi Tim Kerja Mineral.
Kerja sama antara PSDMBP dan PT Eramet bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya serta kemampuan masing-masing pihak secara optimal, guna memperkuat satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama. Ruang lingkup kerja sama ini mencakup beberapa aspek, di antaranya studi dan penyelidikan wilayah prospek mineral kritis yang belum dikembangkan di Indonesia, karakterisasi bijih serta proses metalurgi terkait nikel, dan eksplorasi litium dari geothermal brine. Kerja sama ini juga membuka peluang pertukaran pengetahuan terkait eksplorasi litium, inventarisasi mineral, serta publikasi ilmiah bersama.
Agenda penting yang dibahas di dalam rapat adalah rencana penyelidikan litium. Penyelidikan ini merupakan tindak lanjut dari studi lithium brine yang diinisiasi pada 2023. Kegiatan tersebut akan melibatkan metode geofisika dan geokimia, dengan PSDMBP dan Eramet berkontribusi dalam penggunaan peralatan dan teknik yang berbeda. Persiapan teknis untuk kegiatan tersebut telah dilakukan sejak Agustus 2024, dan langkah berikutnya adalah perizinan serta sosialisasi.
Selanjutnya, sebagai bagian dari implementasi kerja sama, delegasi dari Badan Geologi dan PSDMBP dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke fasilitas R&D Eramet di Paris, Prancis, pada awal Desember 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari teknologi ekstraksi litium dari geothermal brine yang sedang dikembangkan oleh Eramet, sekaligus memperkuat transfer pengetahuan dalam rangka pengembangan industri mineral kritis di Indonesia.
Reporter: AK
Editor: BWN