Tindak Lanjut Kerja Sama Logam Tanah Jarang PSDMBP dengan KIGAM

 
Pada 15 Desember 2023, Badan Geologi dan Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources (KIGAM) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Daejeon, Korea Selatan. Kesepakatan tersebut menjadi landasan awal kerja sama dalam kejian logam tanah jarang antara kedua lembaga. Melalui MoU tersebut, kedua pihak sepakat untuk memperdalam hubungan kerja sama dalam penelitian geologi, khususnya terkait eksplorasi logam tanah jarang di Indonesia. 
 
Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, Maret 2024 kedua lembaga menandatangani Research Agreement (RA) yang mempertegas komitmen untuk bekerjasama dalam penelitian logam tanah jarang. Penelitian ini melibatkan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) dan KIGAM, dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi potensi logam tanah jarang di berbagai daerah di Indonesia. 
 
Pada tahap awal pelaksanaan RA, Januari 2024, telah dilakukan studi awal bersama yang diikuti dengan kunjungan lapangan (site visit, fieldtrip) ke dua lokasi prospektif, yaitu Kabupaten Mamuju di Sulawesi Barat dan Kabupaten Belitung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi potensi mineral di daerah tersebut dan mengevaluasi peluang eksplorasi lebih lanjut. 
 
Menindaklanjuti hasil studi dan kunjungan lapangan awal sebagai bagian dari RA itu, PSDMBP menerima perwakilan KIGAM, yaitu Dr. Gilljae Lee dan Dr. Jaeguk Jo dari Critical Mineral Research Center (CMRC), pada 25 September 2024 di Kantor PSDMBP, Bandung. Dalam pertemuan tersebut, Kepala PSDMBP didampingi oleh Ketua Tim Mineral, Moehamad Awaludin. 
 
Salah satu agenda utama dari pertemuan tersebut adalah pembahasan rencana fieldtrip lanjutan ke Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Berdasarkan penyelidikan awal, ditemukan beberapa lokasi yang dianggap memiliki potensi besar untuk logam tanah jarang, termasuk daerah Takandeang, Botteng, dan Rantedoda. Hasil investigasi dari PSDMBP menunjukkan bahwa daerah-daerah tersebut sangat prospektif dan layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut guna mendukung eksplorasi logam tanah jarang di masa mendatang. 
 
Reporter: AK 
Editor: BWN 
 

Ikuti Berita Kami