UPDATE AKTIVITAS TERKINI G. MARAPI, SUMATERA BARAT 28 MARET 2024

 SIARAN PERS Nomor : 6./KM.05/BGL/2024 

Gunungapi Marapi secara administratif terdapat di dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Puncak tertinggi gunungapi ini berada pada koordinat 0o 22’ 47,72” LS - 100o 28’ 16,71” BT (2891 mdpl). Aktivitas G. Marapi dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi Marapi yang berada di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat.

Gunungapi Marapi termasuk sering mengalami erupsi. Berdasarkan catatan sejarah, erupsinya tercatat sejak tahun 1807 dengan masa istirahat terpendek kurang dari 1 tahun dan terlama 17 tahun (rata-rata istirahat 3,5 tahun). Sejak awal tahun 1987 sampai sekarang erupsinya bersifat eksplosif yang berpusat di Kawah Verbeek. Aktivitas erupsi biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, lapili, dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik.

Pada tahun 2023, G. Marapi mengalami dua kali periode erupsi, yaitu periode 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 yang pernah menghasilkan kolom erupsi tertinggi 1000 meter di atas puncak dan periode 3 Desember 2023 sampai sekarang yang menghasilkan kolom erupsi tertinggi 3000 meter di atas puncak. Tingkat aktivitas G. Marapi telah dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak tanggal 9 Januari 2024 pukul 18:00 WIB.

Pascaerupsi utama 3 Desember 2023, erupsi-erupsi berikutnya masih berlanjut sampai sekarang secara tidak kontinyu dengan jumlah harian yang fluktuatif. Adapun perkembangan aktivitas G. Marapi terkini tanggal 27-28 Maret 2024 adalah sebagai berikut:

a)   Pada tanggal 27 Maret 2024 terjadi lima kali letusan eksplosif. Salah satu letusan pukul 00:13 WIB memiliki energi cukup besar dengan tinggi kolom abu 1500 meter di atas puncak. Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38.7 mm dan durasi sekitar 1 menit 45 detik. Lontaran batu pijar teramati melalui kamera CCTV dominan masih jatuh di area puncak G. Marapi. Suara dentuman dari letusan dapat terdengar cukup jauh dengan intensitas yang cukup kuat.

b)   Kegempaan tanggal 27 Maret 2024 terekam 5 kali gempa Letusan, 13 kali gempa Hembusan, 11 kali gempa Low Frequency, 42 kali gempa Vulkanik Dangkal, 1 kali gempa Vulkanik Dalam, 2 kali gempa Tektonik Lokal, 2 kali gempa Tektonik Jauh, dan Tremor Menerus dengan amplitudo maksimum 1-11 mm (dominan 1 mm).

Kegempaan tanggal 28 Maret 2024 hingga pukul 12.00 WIB terekam 1 kali gempa Letusan, 51 kali gempa Hembusan, 4 kali gempa Low Frequency, 13 kali gempa Vulkanik Dangkal, 1 kali gempa Tektonik Lokal, dan Tremor Menerus dengan amplitudo maksimum 1-5 mm (dominan 2 mm).



c)   Pada tanggal 27 Maret 2024 terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dangkal yang signifikan dan gempa Low Frequency terekam intensif sejak pertengahan Maret 2024. Sementara data deformasi tiltmeter menunjukkan pola relatif medatar dalam satu minggu terakhir. Dari data kegempaan dan tiltmeter ini menunjukkan adanya sistem terbuka dan terjadi migrasi magma ke permukaan secara signifikan yang kemudian menghasilkan letusan dengan energi cukup besar dengan fluks gas SO2 yang dilepaskan sebesar 512 ton/hari pada tanggal 27 Maret 2024.

d)   Dalam catatan sejarahnya, erupsi G. Marapi biasanya mengeluarkan suara gemuruh/dentuman dan juga lontaran batuan pijar. Termasuk dalam periode erupsi saat ini, suara dentuman dapat terdengar oleh masyarakat pada beberapa letusan. Hal itu merupakan fenomena yang biasa pada suatu gunungapi yang sedang mengalami erupsi. Dentuman pada erupsi gunungapi terjadi akibat tekanan dari aliran magma yang menerobos lubang letusan yang sebagian tertutup oleh magma yang sudah membeku di bagian permukaan.

e)   Berdasarkan data pemantauan instrumental dan visual G. Marapi terkini, aktivitas vulkanik G. marapi masih tergolong tinggi dengan potensi bahaya erupsi/letusan masih berada di dalam wilayah yang direkomendasikan oleh PVMBG.

f)    Sampai tanggal 28 Maret 2024 tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi sebagai berikut:

1.   Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.

2.   Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

3.   Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

4.   Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

5.   Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.

6.   Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).
 
 

 
Kepala Badan Geologi 
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc.

Link Dokumen Siaran Pers: https://drive.esdm.go.id/wl/?id=ghJKQspoiwZIRrVQmuhf74CMnHohOEsB

Ikuti Berita Kami