Bandung,
July 4, 2025— A total of 72 geography
teachers from various regencies and cities across West Java participated in an
educational visit to the laboratories of the Center for Mineral, Coal, and
Geothermal Resources (PSDMBP) – the Geological Agency, on Friday (4/7). The visit
was one of the key items in the Popular Geology Knowledge Sharing Series’s
agenda themed “Strengthening the Capacity of Geography Teachers in West Java”.
This activity was organized by the Geological Museum from Wednesday (2/7) to
Friday (4/7).
Designed to bridge the gap
between classroom theory and real-world scientific practice, the visit aimed to
bring educators closer to the practical applications of earth sciences,
particularly in the fields of mineral, coal, and geothermal geology. During the
visit, participants explored a range of laboratories that play a crucial role
in geological research and exploration in Indonesia. These included the
Chemistry and Physics Sample Preparation Laboratory, the Mineral and Coal
Physics Laboratory, the Metallic Mineral Chemistry Laboratory, the Coal and CBM
Chemistry Laboratory, and the Non-Metallic Mineral and Geothermal Chemistry
Laboratory. All of these laboratories have been accredited by the National
Accreditation Committee (KAN) since August 15, 2006, and undergo regular
reaccreditation to ensure continued compliance with national quality standards.
Throughout the visit, the
teachers showed great enthusiasm, engaging attentively with technical
explanations and trying out analytical instruments used in geological research.
They gained comprehensive insights into the scientific processes that transform
raw field data into meaningful information—spanning sample collection,
laboratory preparation, and advanced mineralogical and energy resource
analysis.
Discussions between teachers
and laboratory analysts further enriched the learning experience, offering a
deeper understanding of geology’s essential role in supporting sustainable
development. For the teachers, the visit served as a valuable contextual learning
opportunity, inspiring them to design more practical, inquiry-based geography
lessons for their students. Witnessing firsthand how geological data is
scientifically processed broadened their pedagogical perspective and
strengthened their confidence in integrating real-world science into classroom
learning process.
The Popular Geology Knowledge
Sharing Series’s agenda was held over three days. On the first day,
participants attended expert presentations at the Geological Museum Auditorium
and visit the museum’s exhibition and storage collections. The second day
featured additional lectures and discussions, while the final day culminated in
field visits to three core units within the Geological Agency: PSDMBP, the
Center for Groundwater and Environmental Geology (PATGTL), and the Center for
Volcanology and Geological Hazard Mitigation (PVMBG).
Through this initiative,
PSDMBP, along with the Geological Museum and other units under the Geological
Agency, reaffirmed their commitment as strategic partners in strengthening
geoscience education in Indonesia. Disseminating geological knowledge to
geography teachers is a vital step toward nurturing a future generation that is
geoscientifically literate, environmentally conscious, and equipped to
contribute to sustainable development.
72 Guru
Geografi se-Jawa Barat Kunjungi Laboratorium PSDMBP dalam Rangkaian Sarasehan
Geologi Populer
Bandung, 4 Juli 2025 —
Sebanyak 72 guru mata pelajaran geografi dari berbagai kabupaten dan kota di
Jawa Barat mengikuti kunjungan edukatif ke Laboratorium Pusat Sumber Daya
Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP), Badan Geologi, pada Jumat (4/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Sarasehan Geologi Populer
bertema “Penguatan Kapasitas Guru Mata Pelajaran Geografi Se-Jawa Barat”
yang diselenggarakan oleh Museum Geologi sejak Rabu (2/7) hingga Jumat (4/7).
Kunjungan ke PSDMBP menjadi
salah satu agenda dalam sarasehan yang bertujuan mendekatkan para pendidik
dengan praktik nyata ilmu kebumian, khususnya yang berkaitan dengan sumber daya
geologi mineral, batubara, dan panas bumi. Para guru diajak menelusuri berbagai
laboratorium yang mempunyai peranan penting bagi penyelidikan dan eksplorasi
geologi di Indonesia, di antaranya Laboratorium Preparasi Conto Kimia dan
Fisika, Laboratorium Fisika Mineral dan Batubara, Laboratorium Kimia Mineral
Logam, Laboratorium Kimia Batubara dan CBM, serta Laboratorium Kimia Mineral
Bukan Logam dan Panas Bumi. Seluruh laboratorium tersebut telah terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak 15 Agustus 2006 dan secara berkala
menjalani proses reakreditasi.
Para guru menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang kunjungan, dengan
menyimak penjelasan teknis secara seksama dan mencoba langsung sejumlah
instrumen analisis yang digunakan dalam penelitian geologi. Mereka memperoleh
pemahaman mengenai proses ilmiah yang mengubah data mentah dari lapangan
menjadi informasi yang sarat makna—mulai dari pengambilan sampel, preparasi di
laboratorium, hingga analisis lanjut mineralogi dan sumber daya energi.
Diskusi antara para guru dan analis laboratorium kian memperkaya
pengalaman, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran penting ilmu
geologi dalam kerangka mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Bagi
para guru, kunjungan ini menjadi kesempatan belajar kontekstual, yang dapat
menginspirasi untuk merancang pembelajaran geografi yang lebih praktis dan
berbasis penelusuran (inquiry-based). Dengan demikian, pengalaman
menyaksikan secara langsung bagaimana data geologi diproses secara ilmiah dapat
memperluas perspektif pedagogi para guru serta berpeluang untuk dapat
mengintegrasikan sains ke dalam proses pembelajaran di kelas.
Kegiatan Sarasehan Geologi
Populer sendiri berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, peserta
mengikuti pemaparan materi di Auditorium Museum Geologi serta mengunjungi ruang
pamer dan ruang penyimpanan koleksi geologi. Hari kedua diisi pemaparan
lanjutan, sementara hari terakhir ditutup dengan kunjungan ke tiga satuan kerja
di lingkungan Badan Geologi, yaitu PSDMBP, Pusat Air Tanah dan Geologi Tata
Lingkungan (PATGTL), serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG).
Melalui kegiatan ini, PSDMBP bersama Museum Geologi dan satuan kerja lainnya di lingkungan Badan Geologi menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis dalam edukasi ilmu kebumian di Indonesia. Penyebarluasan informasi geologi kepada para guru geografi merupakan langkah penting dalam membentuk generasi muda yang melek geologi, peduli lingkungan, dan memiliki daya saing di era pembangunan berkelanjutan.