Badan Geologi melalui Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) telah melaksanakan Focus Group Discussion "Peluang Eksplorasi Mineral Kritis Dalam Menunjang Transisi Energi" pada Selasa, 16 Agustus 2022 secara virtual.
Menteri ESDM Arifin Tasrif membuka sekaligus menandatangani Buku dan Peta Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi yang termutakhir dan akan ditindaklanjuti melalui kajian khusus dan eksplorasi untuk mengungkapkan potensi mineral kritis lebih rinci di beberapa lokasi di Indonesia. "Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya mineral terutama mineral kritis yang terkait energi bersih dalam mendukung transisi energi," tegas Arifin Tasrif.
Eko Budi Lelono Kepala Badan Geologi menyampaikan bahwa Badan Geologi sesuai tugas dan fungsinya memiliki peranan strategis dalam pengembangan mineral kritis di Indonesia melalui penyiapan Green Area, Pengelolaan Basis Data dan Neraca, serta karakterisasi untuk menjawab isu strategis nasional maupun global. "Badan Geologi dalam keterlibatan di forum G20 berperan serta dalam transisi energi net Zero emission, karena Indonesia mempunyai sumberdaya mineral kritis untuk mendukung industri energi baru terbarukan," jelas Eko Budi Lelono.
Mineral kritis merupakan mineral logam dan bukan logam yang memiliki fungsi ekonomi penting, tidak dapat dengan mudah tersubstitusi, dan menghadapi beberapa tingkat risiko pasokan.
Mineral kritis biasanya memiliki peran penting dalam aplikasi industri, tetapi peran vitalnya dalam teknologi barulah yang memicu minat dan ekspektasi akan pertumbuhan permintaan yang lebih cepat.
Penyusun Tim PSDMBP dan Titan Roskusumah