Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) melaksanakan kegiatan inspeksi dan verifikasi lapangan Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG) Dieng, Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah pada 13 Juli 2024.
Kepala PATGTL Dr. Ir. Ediar Usman, M.T. memimpin langsung kegiatan inspeksi ke Kawah Sileri dan Telaga Menjer, didampingi Tim Geologi Lingkungan PATGTL dan perwakilan dari Bappeda Banjarnegara dan Bappeda Wonosobo.
Tujuan dilakukannya inspeksi tersebut yakni dalam rangka verifikasi dan evaluasi terhadap sejumlah geosite dan geoheritage Dieng yang saat ini tengah diusulkan sebagai KCAG geopark berkelas nasional dan global yang diakui UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Dieng memiliki potensi dalam 3 aspek geopark yaitu geodiversity (keberagaman geologi), biodiversity (keberagaman hayati), dan cultural diversity (keberagaman budaya).
Bentang Alam Kawah Sileri:
Berupa kawah aktif dengan jenis letusan freatik. Dalam kondisi normal Kawah Sileri menghasilkan gas CO2, H2S, dan SO2 yang keluar dalam bentuk letupan gelembung kecil dengan asap tipis. Kawah Sileri pernah mengalami erupsi pada tahun 1944, 1964, 2017, dan terakhir 2018.
Produk dari kawah Sileri berupa lava andesit, endapan piroklastik, dan breksi vulkanik. Breksi vulkanik berubah menjadi mineral lempung akibat proses hidrotermal. Litologi penyusun lokasi ini merupakan bagian dari Satuan Batuan Gunungapi Dieng bagian tengah.
Bentang Alam Telaga Menjer:
Berupa danau kawah yang bentuknya menyerupai mangkuk yang terisi oleh air dengan perbukitan sekitar yang mengelilinginya. Struktur Geologi Telaga Menjer terbentuk akibat sesar normal runtuhan tubuh gunungapi yang membentuk danau kawah. Telaga Menjer dan sekitarnya tersusun oleh aliran lava andesit dan batuan breksi piroklastik. Litologi penyusun Telaga Menjer termasuk kedalam Satuan Batuan Gunungapi Jembangan.
Selain ke lokasi geosite, rombongan juga menyempatkan singgah ke kompleks Candi Arjuna, sebuah lokasi cagar budaya peninggalan peradaban agama Hindu yang didirikan pada masa Kerajaan Mataram Kuno (abad 8-9 Masehi).