Jaga Keberlanjutan Sektor Wisata Potensial Bromo, PVMBG Badan Geologi adakan Mitigasi dan Sosialisasi Aplikasi Kebencanaan

Gunung Bromo sebagai salah satu wisata alam  bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, Gunung Bromo memiliki potensi sumber daya alam indah sebagai daya tarik wisata sekaligus tantangan untuk melakukan mitigasi kebencanaan sehingga diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif ketika terjadi bencana geologi. Sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas perekonomian ini, Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan kegiatan Sosialisasi dan Pengimplementasian Aplikasi Kebencanaan Geologi pada Pelaku Wisata serta Pelaku UMKM yang dilaksanakan pada 12 September 2024 di Balai Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Probolinggo. 

“Potensi UMKM yang tinggi di daerah Bromo ini perlu dikembangkan sehingga masyarakat di sekitar daerah wisata ini dapat lebih berdaya dan meningkatkan aktivitas ekonomi” ungkap Hary Tjahjono, S.E.,M.M. selaku Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Bupati Probolinggo. 

Begitupula ketika terjadi peningkatan aktivitas di Gunung Bromo, diharapkan stakeholder terutama pelaku wisata dan pelaku UMKM juga telah memahami langkah preventif kebencanaan yang dapat dilakukan. “Hal ini dikarenakan  pariwisata daerah yang berada di kawasan rawan bencana perlu untuk dijaga keberlangsungan usaha dan wisatanya. Dengan adanya sosialisasi mitigasi dan aplikasi ini diharapkan dapat menjadi langkah untuk menjaga keberlangsungan usaha, keindahan potensi alam serta menghindari bencana yang ada” tambah Kepala Pusat PVMBG, Dr. P. Hadi Wijaya, S.T., M.T.

Terdapat materi yang dibagikan dalam acara ini, yakni Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Bromo yang disampaikan oleh Ir. Kristianto, M.Si selaku penyelidik bumi utama. Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan materi mendasar mengenai erupsi, magma, bahaya, sistem monitoring hingga karakter erupsi Bromo. “Terdapat rekomendasi teknis yakni Masyarakat tidak masuk dalam radius 1 KM dari kawah aktif Gunung Bromo” jelasnya. Ia pun menambahkan bahwa PVMBG telah melakukan upaya mitigasi erupsi Gunung Bromo yang terdiri dari penyediaan informasi, pemetaan kawasan rawan bencana gunungapi, penyelidikan gunung api, pemantauan dan peringatan dini bencana, modernisasi peralatan, sosialisasi dan penguatan ketahanan Masyarakat, diseminasi informasi gunungapi dan penyusunan rencana kontinjensi bencana gunungapi. 

Materi kedua disampaikan oleh Syegi Lenarahmi Kunrat, S.Si.,M.Sc. sebagai penyelidik bumi ahli muda yang menyampaikan digitalisasi peta kerawanan bendana dan data monitoring yang telah dilakukan antar Kementerian dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai stakeholder sebagai upaya mempercepat permintaan terkait kawasan rawan bencana. “Kami memiliki Portal Mitigasi Bencana Geologi Indonesia yang dapat diakses di https://vsi.esdm.go.id/portalmbg serta aplikasi MAGMA yang memiliki spesifikasi untuk mengakses data dan informasi terkait potensi kebencanaan” jelas Syegi. 

Dalam acara yang merupakan bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia & Bangga Berwisata Indonesia (GERNAS BBI/BBWI) ini, para pelaku wisata dan UMKM mengikuti serangkaian acara dengan khidmat dan dihadiri oleh sejumlah pejabat, diantaranya Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Bupati Probolinggo, Hary Tjahjono, S.E., M.M., Kepala Pelaksana BPBD kab. Probolinggo, R. Oemar Sjarief ST, MT., Sekretaris Dispora kab Probolinggo, Dian Cahyo, S.sos., MM. dan Camat Suka Pura Drs. Saiful Hidayat, M.M. 


Ikuti Berita Kami