Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 24 -- 30 Maret 2023

HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hingga siang hari, sedangkan sore hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 550 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 25 Maret 2023 pukul 07.00 WIB.

Pada minggu terjadi 2 kali awanpanas guguran ke arah barat daya (hulu Kali Boyong) dengan jarak luncur 1.000 m. Guguran lava teramati sebanyak 176 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Boyong) dengan jarak luncur maksimal 2.000 m. Suara guguran terdengar 1 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil.

Gambar 1.a-d menunjukkan analisis morfologi kubah lava dari Stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos dan Babadan2. Pada kubah barat daya teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran dan awanpanas guguran. Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan. Berdasarkan foto udara tanggal 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.686.200 m3 dan kubah tengah sebesar 2.312.100 m3.

Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan G. Merapi tercatat 2 kali gempa Awanpanas Guguran (APG), 56 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 215 kali gempa Fase Banyak (MP), 820 kali gempa Guguran (RF), dan 7 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Lampiran 1.e menunjukkan grafik kegempaan di G. Merapi.

Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB1 ke reflektor RB1 pada kisaran 4.028,130 m hingga 4.028,173 m; ke reflektor RB2 pada kisaran 3.842,662 m hingga 3.842,714 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.413,344 m hingga 3.413,354 m. Baseline GPS Labuhan – Jrakah berkisar pada 7.108,142 m hingga 7.108,178 m. Deformasi G. Merapi yang dipantau dengan
menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,08 cm/hari. Lampiran 1.e menunjukkan grafik deformasi di G. Merapi.

Hujan dan Lahar
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan G. Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 36 mm/jam selama 55 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 29 Maret 2023. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi.

II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:
  1. Aktivitas vulkanik G. Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
  2. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana G. Merapi direkomendasikan sebagai berikut:
• Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi G. Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
• Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
• Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
• Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
• Untuk informasi resmi aktivitas G. Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G. Merapi terdekat, website bpptkg.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180 -514192.
Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 31 Maret 2023
a.n. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi,
Kepala BPPTKG



Agus Budi Santoso

Ikuti Berita Kami