Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 28 Juli -- 3 Agustus 2023

I. HASIL PENGAMATAN
Visual
Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 450 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada tanggal 2 Agustus 2023 pukul 05.35 WIB.

Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 194 kali ke arah selatan dan barat daya, meliputi 12 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.600 m dan 182 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh 2.000 m. Suara guguran terdengar 39 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Gambar 1.a-e menunjukkan analisis morfologi kubah lava dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos, Babadan2, dan hasil foto udara dari survey drone tanggal 26 Juli 2023. Morfologi kubah barat daya mengalami perubahan akibat aktivitas guguran lava dan awanpanas guguran, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan. Volume kubah barat daya terukur sebesar 2.573.600 m3 dan kubah tengah sebesar 2.369.800 m3.

Kegempaan
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 1 kali gempa Awanpanas Guguran (APG), 19 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 115 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 848 kali gempa Guguran (RF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu masih cukup tinggi. Lampiran 1.f menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.

Deformasi
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB1 ke reflektor RB1 pada kisaran 4.027,742 m hingga 4.027,771 m; ke reflektor RB2 pada kisaran 3.842,320 m hingga 3.842,345 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.413,348 m hingga 3.413,357 m. Baseline GPS Labuhan – Jrakah berkisar pada 7.108,14 m hingga 7.108,15 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 5 cm/hari. Lampiran 1.f menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi.

Hujan dan Lahar
Pada minggu ini tidak terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dan tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai – sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

II. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:
  1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
  2. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektorselatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi
Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut:
• Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi.
• Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
• Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
• Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
• Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website bpptkg.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 4 Agustus 2023
a.n. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi,
Kepala BPPTKG



Agus Budi Santoso




Ikuti Berita Kami