Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Dr. Ir. Ediar Usman, M.T. meninjau kegiatan Penyelidikan Geologi Lingkungan di Provinsi Gorontalo pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Beliau menjelaskan bahwa Badan Geologi, melalui PATGTL melakukan kegiatan penyelidikan geologi lingkungan di wilayah Gorontalo yang saat ini tengah dilaksanakan pengembangan wilayah sebagai kawasan cagar alam geologi.
“Kawasan Danau Limboto menjadi salah satu objek yang dikembangkan menjadi kawasan cagar alam geologi, danau ini dibentuk oleh proses tektovulkanik, kami juga mengidentifikasi bagaimana pengembangan wilayah ini ke depannya, kami dari Badan Geologi akan memberikan data dari aspek KCAG (Kawasan Cagar Alam Geologi), mudah-mudahan kawasan ini dapat dijaga kelestarian lingkungannya,” ungkap Kepala PATGTL.
Lebih lanjut Koordinator Geologi Lingkungan PATGTL Tantan Hidayat, S.T., M.T. mengatakan bahwa ada kemunculan beberapa titik mata air panas di area Danau Limboto yang airnya tidak berbau/tidak mengandung belerang, hal ini terjadi diperkirakan karena proses struktur geologi (aktifitas sesar vulkano tektonik).
Danau Limboto terletak di Kota Gorontalo merupakan salah satu Kawasan Strategis Nasional yang sedang dikembangkan, danau ini merupakan bagian dari 15 danau kritis di Indonesia. Selain mata air panas, di sekitar Danau Limboto juga ditemukan objek geologi berupa fosil kayu.
Lokasi yang dikunjungi tim PATGTL meliputi Danau Limboto, Air Panas Pentadio, TPA Bone Bolango, Geosite Botubarani dan Batuan Granit Pantai Pohe.
Geosite Botubarani merupakan dasar laut yang terangkat ke permukaan, diperkirakan terjadi pada zaman es saat gletser mencair dengan kenaikan 25 meter.
Sementara itu, Penyelidik Bumi Ahli Utama PATGTL Ir. Oki Oktariadi, M.Si. memberikan penjelasan tentang Batuan Granit di daerah Pantai Pohe, Kecamatan Hulonthalangi. Menurutnya batu granit di wilayah tersebut terbentuk karena aktivitas pembekuan magma. Beliau berharap geosite-geosite yang ada di Gorontalo bisa dilindungi sebagai cagar alam geologi.(iq)